DREAMERS.ID - Tragedi penembakan mematikan di gedung konser Moskow menelan sedikitnya 137 jiwa dan pihak Rusia bergerak cepat dengan berhasil menangkap empat orang dan mendakwa mereka. Kesemuanya didakwa melakukan Tindakan terorisme.
Melansir Detik, terpantau tiga orang digiring dengan mata tertutup ke pangadilan Moskow, sementara satu orang lainnya terlihat memakai kursi roda. Kelompok Negara Islam atau ISIS mengklaim mereka bertanggungjawab atas serangan yang terjadi pada hari Jumat (22/3) waktu setempat itu.
ISIS terlihat menklaim hal tersebut melalui sebuah postingan video. Para pejabat Rusia turut menyatakan jika Ukraina juga terlibat dalam serangan tersebut, meski klaim itu tidak memiliki bukti. Kyiv mengatakan klaim tersebut "tidak masuk akal".
Empat orang tersebut adalah Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Muodali Rachabalizoda, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov. Keempatnya terlihat terluka Ketika digiring ke pengadilan Distrik Basmanny di Ibu Kota Rusia.
Baca juga: Ternyata Satu Telepon Dari Xi Jinping Bisa Akhiri Perang Rusia-Ukraina?
Kedua mata Mirzoyev dan Rachabalizoda terlihat lebam dan menghitam. Adapun satu telinga Rachabalizoda dibalut karena terluka. Sementara wajah Fariduni terlihat bengkak. Terdakwa keempat, Fayzov, dibawa ke pengadilan dengan menggunakan kursi roda dan tampaknya matanya terluka, menurut kantor berita Reuters.
Pengadilan menyatakan jika Mirzoyev adalah warga negara Tajikistan dan ‘mengakui kesalahannya sepenuhnya’. Rachabalizoda juga ‘mengaku bersalah’, katanya. Keempatnya ditangkap beberapa jam setelah empat pria bersenjata pada Jumat malam menyerbu Balai Kota Crocus dan menembaki sekitar 6.000 orang yang sedang menghadiri konser rock.
Para penyerang juga membakar tempat tersebut dan menyebabkan atapnya runtuh. Pihak berwenang Rusia menyatakan 137 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka. ISIS kemudian merilis rekaman grafis para penyerang yang menembaki penonton di dalam gedung konser. Video tersebut telah diverifikasi keasliannya oleh BBC.
Namun seperti yang disebutkan di atas, Rusia tidak mengakui klaim ISIS tersebut dan menyalahkan para penyerang dibantu oleh Ukraina. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada hari Minggu menolak klaim tersebut. Sementara tujuh orang lainnya telah ditangkap di Rusia karena dicurigai membantu serangan itu.
(rei)
