DREAMERSRADIO.COM - Mengkonsumsi nasi bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Bahkan sampai ada istilah “kalau belum makan nasi berarti belum makan”. Meski menjadi makanan pokok, kita juga harus mengetahui batasan konsumsi nasi ini.
Seperti yang diketahui, nasi putih mengandung gula yang bisa menimbulkan penyakit diabetes jika dikonsumsi tanpa aturan. Lalu bagaimana cara menyiasati konsumsi nasi putih? Ternyata peran lauk saat makan juga mempengaruhi.
Lauk yang lezat dan menggugah selera cenderung akan membuat seseorang mengkonsumsi lebih banyak nasi, bahkan jika lauk tersebut tergolong sayuran yang sehat seperti olahan tumisan misalnya.
Menurut Yunita, SKM, MPH, ahli nutrisi dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, sayuran bermanfaat sebagai antioksidan yang bekerja mengikat lalu menghancurkan radikal bebas, juga sebagai sumber serat yang membantu gerakan peristaltic usus sehingga dapat mendorong sisa makanan ke luar tubuh.
Baca juga: Banyak Makan Nasi Putih Bikin Tubuh Lemas, Mitos atau Fakta?
Dalam sayuran terkandung 50 kalori, 3 gram protein, 10 gram karbohidrat dalam 100 gram atau 1 gelas sayuran. Tapi, begitu diolah dengan ditumis akan bertambah menjadi 140 kalori dan 10 gram lemak. “Minyak biasanya berfungsi memberi rasa gurih sehingga makanan menjadi lebih enak dan lebih beraroma. Fungsi ini dapat menyebabkan seseorang mengkonsumsi nasi lebih banyak,” kata Yunita.Untuk menyiasatinya, Yunita pun menyarankan untuk memvariasikan jenis olahan sayuran dan tidak hanya mengkonsumsi sayuran yang ditumis. Selingi mengolah dengan cara dikukus, dipanggang, direbus (sup/sayur bening), dan di stup dengan menambahkan bumbu sesuai selera.
(fzh/women's health)