home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Harga Beras Mahal, Masyarakat Lebih Pilih Makan Mie Instan

Kamis, 12 November 2015 20:00 by fzhchyn | 1865 hits
Harga Beras Mahal, Masyarakat Lebih Pilih Makan Mie Instan
Image source: milionkobie

DREAMERS.ID - Ahli Pangan, Lely Pelitasari menyebut tingkat konsumsi beras di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini dipicu karena terganggunya sistem produksi pangan sebagai dampak Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras terus mengalami peningkatan. Selain itu, penurunan konsumsi juga terjadi karena kurangnya ketersediaan beras di pasaran.

Berdasarkan Inpres No.5/2015, Gabah Kering Panen (GKP) dihargai Rp 3.700 per kilogram di petani dan Rp 3.750 per kilogram di penggilingan. HPP untuk Gabah Kering Giling (GKG) sebesar Rp 4.600 di penggilingan dan Rp 4.600 di Gudang Bulog. Sedangkan, HPP beras adalah Rp 7.300 per kilogram.

"Secara rata-rata konsumsi beras kita menurun, karena harga beras tinggi terjadi karena suplai terbatas sementara demand meningkat atau suplai tetap demand meningkat, kalau demand pendekatannya kan konsumsi per kapita, konon konsumsi per kapita kita menurun, beras awal 139 kg per kapita turun menjadi 114 kilogram per kapita per tahun. Kalau di kota-kota banyak diganti pakai terigu, mie instan, artinya secara rata-rata konsumsi beras menurun," ujarnya saat acara Senator Kita yang diselenggarakan merdeka.com, RRI, IJTI, IKN dan DPD RI di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (12/11).

Menurutnya, masalah kekurangan pangan di negara-negara berkembang karena tidak seimbangnya rasio antara ketersediaan dan kebutuhan pangan bagi masyarakat.

Baca juga: Manfaat Beras untuk Kecantikan, Kulit Cerah Hingga Anti Aging

"HPP bisa tinggi sampai Rp 7.300, karena ongkos produksi di Indonesia jauh lebih tinggi ketimbang negara produsen lainnya karena sektor hulunya, walaupun petani bisa produksi dengan biaya murah tapi HPP ini patokan bagaimana level kesejahteraan petani terjaga, HPP tinggi konsumen rugi, HPP rendah petani yang rugi," jelas dia.

Lely menyarankan agar pemerintah dapat memperbaiki sisi suplai kekurangan beras, harus jeli meningkatkan produksi. Diakuinya, saat ini pemerintah Jokowi - JK sudah melakukan perbaikan secara maksimal.

"Artinya sisi suplainya harus dibetulin, supaya harga memang terjangkau, HPP bisa masuk, produksi ditingkatkan, sebenarnya pemerintah sudah dalam trek yang betul, penambahan anggaran Kementan sudah dua kali lipat, perluasan areal, perbaikan irigasi hanya mungkin butuh edukasi masyarakat bahwa swasembada tidak instan ada proses tanpa harus pemerintah mengambil keputusan beresiko kepentingan masyarakat lebih luas, tinggal disampaikan dengan bijak," tutupnya.

Source:
Komentar
  • HOT !
    Kandidat Partai Demokrat (DP) Lee Jae Myung resmi terpilih sebagai presiden Korea Selatan pada 4 Juni 2025 setelah berbulan bulan gejolak politik yang dipicu oleh pemakzulan dan penggulingan lawan politiknya akibat upaya gagal menerapkan darurat militer....
  • HOT !
    Survey dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata serta Yayasan Korea untuk Pertukaran Budaya Internasional menunjukkan bahwa K pop masih terus menjadi image paling dikenal dari Korea di kalangan penggemar budaya Korea secara global....
  • HOT !
    Keluarga korban kecelakaan pesawar Jeju Air akan menerima uang kompensasi sebesar 30 juta won (sekitar 300 juta rupiah) dari maskapai. Pemerintah Korea Selatan akan menambahkan 3 juta won (sekitar 30 juta rupiah), dan belum termasuk donasi....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : NWicahya
Cast : Song Hyesun (OC) , Jae Hyun NCT , Kai EXO

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)