home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Teror Bom Hingga Politik Uang Warnai Pilkada Serentak Tahun Ini

Rabu, 09 Desember 2015 11:00 by fzhchyn | 1063 hits
Teror Bom Hingga Politik Uang Warnai Pilkada Serentak Tahun Ini
Image source: kompas.com

DREAMERS.ID - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mencatat berbagai pelanggaran menjelang Pemilihan Kepala Daaerah (Pilkada) Serentak yang dilaksanakan hari ini, Rabu (9/12).

Berdasarkan catatan Perludem, setidaknya terdapat empat daerah yang mengalami konflik kekerasan selama masa tenang, yaitu Kota Palu di Sulawesi Tengah yang mengalami teror bom di salah satu pos politik, KPU Kabupaten Simalungun di Sumatra Utara yang dikepung massa pendukung salah satu calon, Kota Metro, Lampung, di mana terjadi pelemparan bom molotov terhadap salah satu calon, serta ancaman boikot di Kabupaten Boven Digul, Papua, oleh ribuan simpatisan salah satu kandidat.

Selain itu, logistik juga menjadi salah satu masalah dalam persian Pilkada Serentak, seperti undangan yang belum diterima di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Sumenep, surat suara yang sulit dipahami kalangan disabilitas di Kabupaten Tasikmalaya, pendistribusian logistik yang masih belum menyeluruh karena keterlambatan pencairan anggaran di Yahukimo, serta penundaan distribusi logistik karena sengketa pencalonan di Kabupaten Simalungun dan Provinsi Kalimantan Tengah.

"Drama sengketa pencalonan juga masih terjadi di tiga daerah Pilkada, yaitu Kabupaten Simalungun, Kabupaten Banjar, dan Provinsi Kalimantan Tengah," kata peneliti Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati.

Baca juga: Hasil Akhir Quick Count Pilkada Serentak di 3 Wilayah Pemilu Gubernur Pulau Jawa

Perludem juga mencatat politik uang menjadi temuan terbanyak dari pelanggaran yang terjadi menjelang pemungutan suara. Dugaan politik uang setidaknya ditemukan di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Bantul, Kota Ternate, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Ogan Hilir, Kota Kendari, dan Kabupaten Muna.

"Dugaan politik uang tersebut terbagi menjadi dua bentuk, yaitu dalam bentuk uang dan barang. Politik uang dalam bentuk uang diakui oleh warga Kampung Cia Kabupaten Manggarai yang mengaku memperoleh Rp 50 ribu," kata Khoirunnisa.

Politik uang dalam bentuk barang terjadi di Kabupaten Malang, yakni dengan dibagikannya sarung dan kerudung dalam pertemuan desa. Sementara di Kabupaten Muna ditemukan pula pembagian stiker bertuliskan pasangan calon.

(fzh/cnnindonesia)

Komentar
  • HOT !
    Kalau di Indonesia ada pensi alias pentas seni, di Korea juga ada musim festival universitas atau sekolah yang biasanya Ketika memasuki musim panas....
  • HOT !
    Mahkamah Konstitusi dengan suara bulat menguatkan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Jumat (4/4), memberhentikannya dari jabatannya karena penerapan darurat militer yang bersifat sementara pada bulan Desember....
  • HOT !
    Presiden Yoon Suk Yeol secara resmi ditahan oleh tim penyelidikan gabungan Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) pada Rabu (15/1) pukul 10:33 pagi KST....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : tirza
Cast : Ok Taecyeon

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)