DREAMERS.ID - Mendiang Ireng Maulana menghembuskan napas terakhir pada hari Minggu (6/3) dini hari. Berita duka ini tentunya mengejutkan para musisi Indonesia, pasalnya sebelum tutup usia, Ireng sempat manggung di Pondok Indah Mall, dan hendak melanjutkan tampil di FX, namun mendadak sesak napas. Ia pun dilarikan ke RS Harapan Kita, tapi meninggal dalam perjalanan.
Semasa hidupnya, maestro Jazz ini dikenal sebagai sosok yang humoris dan perhatian, ia juga selalu memberikan motivasi dan tak sungkan berbagi pengalaman musiknya untuk para musisi lain demi perkembangan musik Indonesia. Hal itulah yang dirasakan oleh Indra Lesmana.
Menurut Indra, Ireng adalah orang yang berkontribusi memasyarakatkan jazz ke khalayak yang lebih luas. Ireng sering berkolaborasi dengan musikus lawas maupun muda. Di antara mereka, Benny Likumahuwa, Maryono, Benny Mustapha, Idang Rasjidi, Margie Segers, Rafika Duri, Harvey Malaiholo, Syaharani, hingga Andien.
Sebelum sukses, ternyata Ireng sempat bekerja serabutan mulai dari loper koran hingga menjadi sopir di kedutaan. Di usia 18 tahun, Ireng mencoba peruntungannya dengan merilis album jazz pertama berjudul Tirtonadi, sayangnya album tersebut tak meledak di pasar. Barulah pada album berikutnya, Paul and Paula, Ireng menuai sukses.
Baca juga: Musisi Jazz Legendaris Indonesia Ireng Maulana Meninggal Dunia
Ia pun sempat berkarir di luar negeri, sebelum akhirnya kembali ke Indonesia pada 1979. Ia mendirikan grup The Ireng Maulana All Stars pada 1981. Setahun sebelumnya, dia juga mendirikan The Ireng Maulana Production, yang mengurusi manajemen artis dan pertunjukan.Ireng sendiri merupakan salah satu pelopor festival internasional musik jazz di Tanah Air. Lewat tangan kreatifnya, dia menyelenggarakan Jakarta International Jazz Festival (Jak Jazz) pertama kali pada tahun 1988. Tak kurang dari 150 musisi jazz dari 23 negara menghibur Jakarta saat itu.
Selamat jalan Om Ireng, semoga kiprah mu dapat menginspirasi anak muda di Indonesia..
(dits/Tempo/Bintang)
