DREAMERS.ID - Idola K-Pop memang seringkali punya pengaruh besar terhadap sesuatu, misalnya dalam mempengaruhi minat masyarakat terhadap film Korea. Sayangngnya, terkadang di negaranya sendiri, film yang dibintangi oleh bahkan seorang idola tenar pun bisa tidak menerima respon sebaik yang didapatkan dari warga negara asing karena harus bersaing dengan selebriti lainnya di Korea Selatan.
Hal tersebut terjadi pada film 'Pure Love' yang dibintangi oleh D.O. EXO dan aktris Kim So Hyun. Menurut Korean Film Council (KOFIC) atau Badan Perfilman Korea, film dengan nama lain 'Unforgettable' ini lebih banyak menarik pembeli dari luar negeri meskipun secara domestik film ini malah jauh dikalahkan oleh 'Spirits' Homecoming' yang mendominasi box office Korea Selatan.
"'Unforgettable' merupakan salah satu film paling populer yang terjual kepada banyak pembeli internasional di stan penjualan perusahaan LittleBig Pictures di KOFIC Pavilion kami," ujar Hang Sang Hee, direktur tim promosi dan distribusi KOFIC, dikutip dari The Korea Times.
Kemudian di Hong Kong Internasional Film & TV Market (FILMART) yang berlangsung di Hong Kong Convention and Exhibition Centre beberapa waktu lalu, sang direktur juga menuturkan, "Film domestik yang dibintangi idola K-Pop seperti EXO atau bintang hallyu Lee Min Ho merupakan film paling laris (bestseller) di sini meskipun beberapa di antaranya (justru) tidak sukses di pasar lokal. Box office hits Korea kelihatannya tidak selalu berjalan baik di pasar luar negeri."
Hal yang sama terjadi pada film yang dibintangi oleh leadear EXO, Suho, yaitu 'Glory Day' atau 'One Way Trip'! Film distribusi raksasa bisnis film, CJ E&M ini juga sukses di pasar hiburan Hong Kong.
Kebalikannya, film pendominasi box office Korea Selatan saat ini, seperti 'Spirits Homecoming' dan 'DONGJU: The Protrait of A Poet' ternyata malah gagal mendapatkan perhatian dari beberapa negara jika dibandingkan dengan film-film yang tak terlalu bagus di bioskop Korea yang melibatkan bintang K-Pop.
Sementara itu, KOFIC, yang merupakan organisasi independen yang didukung oleh Kementerian Budaya Korea Selatan, mengundang sebanyak 27 perusahaan Korea Selatan yang berhubungan dengan film untuk ikut berpartisipasi dalam pasar hiburan Hong Kong.
(sol)
