DREAMERS.ID - Pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 reg PK-LBS dengan rute Halim Perdanakusuma-Ujung Pandang bersenggolan dengan pesawat TransNusa jenis ATR reg PK-TNJ di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (4/4) malam.
Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait mengungkapkan, kejadian berawal saat pesawat Batik Air hendak take off dari Bandara ke Makassar. "Bermula sekitar pukul 19.45 WIB. Saat itu pesawat Batik Air hendak take off ke Makassar," kata Edward, Senin (4/4).
Disaat yang bersamaan, Edward menjelaskan, pesawat TransNusa sedang towing atau sedang ditarik di landasan menuju hanggar. Keduanya pun bersenggolan. Akibatnya sayap kiri Batik Air terbakar. "Jadi TransNusa itu sedang towing kemudian bersenggolan," tutupnya.
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan JA Barata mengatakan, kedua pesawat mengalami kerusakan di bagian sayap dan ekor pesawat. "Pesawat TransNusa rusak pada bagian ekor dan sayap bagian kiri. Sedangkan pesawat Batik Air rusak pada bagian ujung sayap sebelah kiri," ungkapnya.
Diketahui dalam kecelakaan ini tak ada korban jiwa, namun api terlihat besar dan butuh waktu lama untuk memadamkannya.
Baca juga: Anehnya Penjelasan dan Ekspresi Sopir Truk Usia 18 Tahun Pelaku Tabrakan Beruntun di GT Halim
Pasca terjadinya senggolan Pesawat Batik Air dengan pesawat TransNusa, aktivitas kedatangan pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma pun menjadi terganggu. Diketahui lima penerbangan mengalami penundaan (delay).Kini, dua pesawat yang bersenggolan tersebut sudah berada di tempat masing-masing. "Pesawat Batik dan TransNusa sudah kita kembalikan ke tempat masing-masing. Runway bandara sudah dibersihkan dan Halim siap beroperasi sebagaimana mestinya," kata Direktur Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi, di Bandara Halim, Selasa (5/4) dini hari.
Sementara itu, ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, mengungkapkan pihaknya hingga kini masih melakukan pengumpulan data guna mengetahui penyebab terjadinya senggolan peristiwa yang sebenarnya. "Kami masih dalam tahap pengumpulan jadi kami mengumpulkan semua black box di pesawat tersebut," katanya.
Rencananya, KNKT akan melakukan investigasi secara menyeluruh terkait peristiwa tersebut pada pagi ini. Pihaknya akan men-download semua black box untuk mengetahui data-data kedua pesawat tersebut.
(fzh/merdeka)
