DREAMERS.ID - Beberapa hari belakangan dunia digemparkan oleh dokumen yang bocor ke publik yang diduga sebagai praktik pencucian uang terbesar di dunia. Yang mengejutkan, banyak nama-nama penting yang tidak asing lagi di mata masyarakat dunia muncul dalam dokumen tersebut.
Dokumen itu disebut Panama Papers karena negara itu dikenal sebagai surga pencucian uang sejak tahun 1980. Dokumen tersebut bocor dari sebuah lembaga hukum, Mossack Fonseca yang diduga membantu pemimpin dunia, selebriti, hingga penjahat kelas kakap dalam menghindari pajak.
Nama-nama seperti Presiden Rusia Vladimir Putin yang kenalannya disebut menyalurkan US$2 Miliar melalui bank, hingga pesepakbola Lionel Messi pun ada dalam dokumen sebesar 2.6 terabit itu. Jumlah ini bahkan 1.500 kali lebih besar dari dokumen Wikileaks yang bocor pada 2010 lalu.
Petinggi lembaga sepakbola dunia, FIFA juga masuk dalam nama pelaku pencucian uang. Terdapat 12 nama pemimpin atau mantan pemimpin negara bersama 128 politisi lain. Salah satunya adalah Presiden Argentina Mauricio Macri yang membantah tuduhan kepemilikan saham di perusahaan Bahama.
Baca juga: Ini Total Aset Milik Indra Kenz yang Disita, Masih Ada 57.2 M Lagi Menyusul!
Perdana Menteri Islandia Sigmundur Gunnlaugsson pun mengamuk di sebuah acara televisi Swedia karena disudutkan dan dikecam karena tidak mengungkap perusahaan offshore milik istrinya. Nama Presiden China Xi Jinping juga ada dalam daftar tersebut. Mengapa Panama?Hal ini terjadi karena Panama tidak melakukan peninjauan atau penilaian terhadap resiko pencucian uang yang bahayanya bisa saja digunakan untuk pendanaan teroris atau perdagangan narkoba. Sehingga siapapun bisa menanam investasi atau sekedar mengalirkan uang ‘tidak jelas’ mereka ke atau melalui Panama tanpa audit yang jelas. Inilah yang membuat nama-nama penting di atas memiliki kekayaan tersembunyi.
Dengan ratusan nama politisi, beberapa negara berjanji akan ikut menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Bukan tidak mungkin ada nama dari Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.
(rei/CNN)