DREAMERS.ID - Baru-baru ini, sejumlah masyarakat pengguna media sosial diramaikan dengan isu adanya aksi parade massa di Parkir Timur Senayan sampai Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta yang akan dilakukan pada 19 November 2016.
Melansir Sindonews, aksi ini akan dimotori oleh massa dari Pro Jokowi (Projo), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), serta massa dari Nahdlatul Ulama (NU) dan mengundang para artis dan budayawan.
Aksi itu sendiri mempunyai tiga poin sebagai tuntutannya, pertama Merawat Indonesia sebagai Negara Bhinneka Tunggal Ika. Kedua, Mempertahankan Pemerintah Konstitusional. Ketiga, Menjalankan Penegakan Hukum yang Berkeadilan.
Namun, sejumlah pihak yang namanya tercantum untuk aksi tersebut membantah mengenai keikut sertaannya. Adapun bantahan itu di antaranya dinyatakan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Pemimpin Pusat (PP) Muhammadiyah yang menegaskan tidak pernah dihubungi panitia acara tersebut.
Baca juga: Jangan Dianggap Sepele, Ingatan Seseorang Tentang 'Body Shaming' Bisa Sampai Puluhan Tahun!
"Dengan ini, LBH Jakarta melakukan klarifikasi bahwa staf kami yang bernama M Isnur dan Widodo Budidarmo menyatakan tidak mengetahui dan sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan tersebut," kata Direktur LBH Jakarta, Alghiffari Aqsa melalui laman akun Facebook LBH Jakarta, Sabtu 12 November 2016.Begitu juga yang disampaikan oleh Sekretariat PP Muhammadiyah melalui akun Facebook Persyarikatan Muhammadiyah "Diinformasikan bahwa Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti tidak pernah dihubungi dan tidak tahu menahu namanya dicantumkan dalam rancangan daftar rencana Aksi Bhineka Tunggal Ika tanggal 19 November 2016 tersebut."
Selain itu, Ikatan Manajer Artis Indonesia (Imarindo) juga menegaskan, artis yang berada di bawah naungannya itu juga tidak ikut dalam aksi 19 November tersebut. "TIDAK IKUT SERTA Dalam Gerakan 19 November 2016," tegas Imarindo.
(tys/sindonews)
