DREAMERS.ID - Pihak kepolisian sepertinya meradang mendengar kata-kata yang diduga dilontarkan Eko Patrio yang menyebutkan jika penangkapan teroris di Bekasi adalah pengalihan isu dari kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Melansir Liputan6, pernyataan yang dilontarkan Ketua DPW PAN DKI Jakarta, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio ke media dinilai tak ada data dan hari ini dirinya akan menjalani pemeriksaan. Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, seorang pejabat publik seharusnya tidak sembarangan melontarkan pernyataan.
"Sementara kita undang. Kita lihat, punya data tidak? Enggak main-main kita. Kalau tidak punya data, pertanggungjawabkan. Bisa dipidana, bisa juga minta maaf ke publik. Tapi saya dengar yang bersangkutan tidak mengatakan," kata Tito.
Baca juga: Indonesia Akan Berlakukan Mikro Lockdown Untuk Tangkal Omicron, Apa Artinya?
"Apalagi seorang anggota DPR, pejabat. Anda mengatakan pengalihan isu. Ada datanya enggak?" lanjut Tito. "Kalau ada laporkan. Jangan takut. Bila perlu kami dipanggil Komisi III, kita jelaskan. Jadi jangan lemparkan kepada media begitu saja,"Lebih lanjut, Tito mengatakan jika kepolisian bukanlah sutradara yang mampu atau bertugas mengalihkan isu. Ia meminta siapa pun yang memiliki bukti, silahkan ditunjukkan. Dirinya pun menyatakan siap untuk dipecat dari jabatan jika memang kasus teroris adalah pengalihan isu.
"Saya sendiri kalau ini rekayasa, saya siap dicopot!. Apa yang kami kerjakan adalah murni dari penyelidikan berbulan-bulan. Jadi ledakan (di istana) itu tidak terjadi, itu menyelamatkan masyarakat, dan kami tidak perlu pujian. Ini memang tugas kami. Nanti pahala yang kami dapat dari Yang Mahakuasa," urainya.
(rei)