DREAMERS.ID - Pasca kalah dari rivalnya Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat pada November 2016 lalu, Hillary Clinton dikabarkan tengah mengincar posisi lainnya di pemerintahan. Rumor mengatakan kalau mantan Menteri Luar Negeri itu akan mencalonkan diri sebagai Wali Kota New York yang akan digelar November 2017 mendatang.
Wall Street Journal melaporkan kalau spekulasi muncul dari sejumlah petinggi Partai Demokrat yang kabarnya tak puas dengan kinerja Wali Kota Bill De Blasio. Pasalnya, Blasio kini sedang menjalani investigasi terkait dugaan korupsi. Selain itu, hubungannya dengan Kepolisian New York juga tengah memburuk. Karena hal itulah para pejabat partai kabarnya sedang membujuk Hillary untuk kembali terlibat dalam dunia politik.
Namun, orang kepercayaan mantan Capres Partai Demokrat itu membantah berita tersebut. Jill Tanden mengatakan, Hillary saat ini belum berencana mencalonkan diri untuk posisi apa pun.
“Dia sudah cukup dengan pemilu. Aku rasa Hillary akan memikirkan bagaimana untuk menolong anak-anak dan keluarga yang membutuhkan," ujarnya. "Isu tersebut adalah hal yang menjadi fokus kehidupannya,” lanjut Jill seperti mengutip Kompas, Selasa (10/1).
Baca juga: 'Chained to the Rhythm' Selamatkan Katy Perry dari Depresi Pasca Pemilu Presiden AS?
Akan tetapi pernyataan terbalik diungkap Alan Patricof, yang tak lain adalah teman lama Hillary. Ia melihat adanya kemungkinan Hillary akan kembali berkecimpung dalam dunia politik dan itu bukanlah hal yang mustahil.Mengutip the New York Times, Alan mengungkapkan Hillary mungkin saja menjadi Presiden Universitas, Direktur Yayasan Anak-Anak,atau bahkan menduduki jabatan Wali Kota New York.
Seperti diketahui, setelah kalah dalam pemilu AS, Hillary memang tidak pernah mengungkapkan rencananya ke depan dan tercatat hanya tampil tiga kali di depan publik. Sehingga spekulasi terus bermunculan dan mengatakan kalau selain akan mencoba peruntungan menjadi Wali Kota New York, ia juga akan kembali mencalonkan diri untuk ketiga kalinya di tahun 2020. Namun, hingga berita ini diturunkan pihak Hillary belum memberikan komentarnya.
(dits)