home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Patroli di Perbatasan, Keamanan Amerika Sampai Periksa Facebook Pendatang

Senin, 30 Januari 2017 15:00 by reinasoebisono | 1505 hits
Patroli di Perbatasan, Keamanan Amerika Sampai Periksa Facebook Pendatang
Image source: Metro TV

DREAMERS.ID - Setelah Donald Trump menandatangani perintah eksekutif, pihak keamanan Amerika Serikat gencar melakukan pemeriksaan di perbatasan negara adidaya tersebut. Tak hanya barang bawaan dan wawancara singkat tentang pandangan politik, namun sosial media pendatang juga turut diperiksa.

"Patroli perbatasan AS memutuskan hak untuk kembali masuk ke AS untuk para pemegang kartu hijau satu per satu -- ditanyai tentang pandangan politik, memeriksa Facebook dan lain sebagainya," tulis Yegani dalam akun Twitter miliknya.

Memang, kini Facebook sudah jadi media untuk menyuarakan pendapat politik, yang kebanyakan bernada negatif dan dianggap Amerika mengancam keamanan negara. Hal ini juga terjadi di Indonesia selama masa Pilkada seperti sekarang ini.

Kartu hijau adalah akses yang diberikan pada orang yang memiliki izin untuk tinggal dan bekerja di Amerika Serikat secara permanen. Menyusul berita sebelumnya, Amerika telah melarang warga dari 7 negara mayoritaas Muslim yang disebutnya menjadi sumber terorisme untuk masuk Amerika.

Baca juga: Dukung Israel Sampai Deportasi, Apa yang Mungkin Terjadi Jika Trump Terpilih Lagi Jadi Presiden AS?

Melansir Metro TV, pengacara imigrasi Amerika melaporkan jika telepon genggam menjadi satu bagian dari pemeriksaan orang yang hendak masuk ke Amerika. "Patroli Perbatasan memeriksa ponsel para penumpang dari 7 negara yang dilarang masuk ketika orang itu diinterogasi," lanjut Yegani.

Para pemilik kartu hijau itu melayangkan protes dan memanggil pengacara karena mereka kerap tertahan di perbatasan padahal memiliki status legal. Hingga kini, Gedung Putih belum memberikan respon terkait masalah tersebut.

Diketahui sebelumnya, publik dunia menyayangkan dan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran lagi setelah kebijakan pelarangan dari Trump. Tak hanya masyarakat biasa dan publik figur, perusahaan-perusahaan teknologi seperti Apple, Google, Facebook dan Netflix pun mengatakan kebijakan tersebut ‘tidak Amerika’.

(rei)

Komentar
  • HOT !
    Kalau di Indonesia ada pensi alias pentas seni, di Korea juga ada musim festival universitas atau sekolah yang biasanya Ketika memasuki musim panas....
  • HOT !
    Mahkamah Konstitusi dengan suara bulat menguatkan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Jumat (4/4), memberhentikannya dari jabatannya karena penerapan darurat militer yang bersifat sementara pada bulan Desember....
  • HOT !
    Presiden Yoon Suk Yeol secara resmi ditahan oleh tim penyelidikan gabungan Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) pada Rabu (15/1) pukul 10:33 pagi KST....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : ismomos
Cast : Junho 2PM & Min Miss A

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)