Semakin berkembang teknologi yang terdapat di smartphone ternyata tak membuat penggunanya merasa aman. Bahkan malah sebaliknya para pengguna pun kini semakin khawatir dengan pejahat cyber yang memanfaatkan perangkat tersebut.
Pertumbuhan pengguna smartphone yang semakin tinggi ternyata di ikuti oleh banyaknya ancaman di perangkat pintar tersebut. Apalagi saat ini semakin banyak perangkat baru yang lebih menarik dengan fitur kecanggihannya.
Dilansir dari NQ Mobile, salah stau perusahaan sekuriti internet, pada tahun 201o silam ditemukan 6.760 malware. Sedangkan pada tahun 2011 ada 24.794, bahkan hingga kuartal ketiga tahun 2013 jumlah meningkat menjadi 41.051 malware. Karena itulah pengguna juga dituntut waspada.
“Faktanya smartphone itu sudah mirip dengan komputer, jadi dari segi sekuriti harus diperlakukan sama,” ungkap Isnur Rochmad, Country Manager Indonesia untuk NQ Mobile Inc dalam Media Talkshow bertema Mobile Security Outlook 2013.
Baca juga: Korea Selatan Ciptakan Robot 'Mata Ketiga' Untuk Pecandu Smartphone
Kewaspadaan terhadap ancaman yang mengintai para pengguna smartphone memang patut ditingkatkan. Menurut Isnur, hingga kuartal ketiga 2012 ada lebih dari 22,7 juta mobile devices yang sudah terinfeksi malware. Target yang diserang pun bermacam-macam, dan kebanyakan korban berasal dari China (23.3%), US (20.5%), India (18.4%), Rusia (13.2%) dan Inggris (8.3%).Sementara itu, dari sistem operasi, Isnur pun menjelaskan hingga kini Andoroid masih menjadi sasaran yang paling dibidik. Hal tersebut karena kepopulerannya dan jumlah pengguna yang terus meningkat tajam.
“Android yang paling banyak, karena selama ini Android merupakan OS yang paling populer untuk ponsel pintar,” tambahnya.