DREAMERS.ID - Kebijakan Donald Trump sebagai Presiden Amerika yang ke-45 memang terbilang kontroversial dan menuai banyak kritikan. Hal tersebut nyatanya mempengaruhi bisnis putri sulungnya, Ivanka Trump yang produk-produknya sempat di boikot oleh sejumlah retail besar seperti Nordstroms dan para pemilih Demokrat.
Namun meski diboikot penjualan produk fashion milik Ivanka tersebut justru mengalami peningkatan penjualan. Hal itu diungkapkan oleh Abigail Klem yang tak lain adalah direktur utama perusahaan Ivanka. Kepada majalah Refinery29, Abigail mengatakan kalau penjualan produk tengah mengalami masa terbaik dalam beberapa pekan terakhir. Penyataan itu pun juga didukung oleh perusahaan analisa pasar di Inggris, Lyst.
Mengutip BBC, Kamis (9/3), Lyst sebuah perusahaan online berbasis di London yang mengumpulkan data perdagangan pakaian retail menunjukkan kalau penjualan produk milik Ivanka laku keras selama Februari hingga mencapai peningkatan sebesar 346 persen dari Januari ke Februari. Tak hanya itu, pemesanan juga ikut meningkat sebanyak 557 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Baca juga: Asisten Pribadi Putri Donald Trump Dilaporkan Positif Terinfeksi Virus Corona
“Kenaikan penjualan yang sangat ekstrim ini mengejutkan dan belum pernah terjadi sebelumnya,” ucap Sarah Tanner, juru bicara Lyst.“Kontroversi politik di sekitar Presiden Trump, dan juga boikot, membantu penjualan merek Ivanka,” sambung Klem.
Lebih lanjut, Klem mengungkapkan kalau penjualan terbesar ada di New York, California dan Texas. Rata-rata para pembeli yang mayoritas perempuan rela mengeluarkan dana sekitar $60,000-100,000 per tahun atau sekitar Rp 802 juta– Rp 1.33 miliar per tahun untuk membeli produk Ivanka.
(dits)