DREAMERS.ID - Pembantaian satu keluarga di Medan membuat geger warga sekitar dan pemberitaan karena menewaskan lima orang yang tinggal dalam satu rumah. Lokasi pembunuhan sadis tersebut bertempat di Jalan Rumah Potong Hewan, Lingkungan XI, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara.
Dengan sederet kejanggalan melalui penyelidikan oleh aparat kepolisian, diduga pelaku sudah merencanakan pembunuhan dan merupakan orang yang dikenal korban. Menurut para saksi melansir Berita Satu, memang sempat terdengar keributan lewat tengah malam.
Lima korban tewas akibat digorok benda tajam adalah Harianto alias Riyanto, (40) kepala keluarga, Sri Ariyani (35) istri, Naya (13), Gilang (8), dan Sumarni (60) mertua Riyanto. Sedangkan Kinara (4), anak paling kecil masih kritis karena luka pada bagian kepala dan wajah.
Menurut Isa, salah satu tetangga, dirinya mendengar Riyanto menerima seorang tamu yang datang ke rumahnya namun tak berapa lama sang tamu pergi. Lewat tengah malam, ada lagi tamu yang datang namun terjadi percekcokan.
Baca juga: Kronologi dan Peliknya Kasus Mutilasi Sadis Abby Choi, Fakta Terkini Tentang Kisruh Warisan
Isi percakapan itu kurang lebih karena korban menegur tamunya yang tak terlebih dahulu memberi tahunya jika akan datang. Tak lama berselang, terdengar suara sepeda motor yang melesat pergi. Karena tak ada apa-apa di luar rumah, Isa dan keluarga pun beranjak tidur tanpa ada rasa curiga.Pada hari Minggu pagi, seorang tetangga lain bermaksud meminta lampu teras dimatikan. Namun pintu depan terbuka dan terdapat banyak bekas darah. Kelima korban yang disebutkan di atas pun ditemukan tewas mengenaskan, sedangkan si bungsu ditemukan kritis di bawa kolong tempat tidur.
Sepeda motor Vario dan ponsel milik korban memang dibawa pelaku pembunuhan. Meski lemari diacak-acak, tak ada satu pun perhiasan emas milik keluarga korban yang turut dibawa. "Korban diduga kuat mengenal para pelaku yang melakukan pembantaian itu. Patut dicurigai, korban sebelum dihabisi mempunyai informasi besar. Namun, ini juga masih didalami," kata seorang petugas.
(rei)
