DREAMERS.ID - Aksi pembakaran karangan bunga di depan Balaik Kota yang bertepatan dengan demonstrasi Hari Buruh 1 Mei memang disayangkan. Meski laporan terakhir Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) Idrus telah menyampaikan permintaan maaf, warga merasa tak cukup dan membuat aksi balasan.
Ratusan relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat menyalakan seribu lilin di depan Balai Kota malamini. Aksi ini diakui sebagai bentuk protes pembakaran karangan bunga oleh massa buruh.
Para relawan pun mengaku tak berasal dari Jakarta saja, namun juga ada yang dari Yogyakarta, Manado dan daerah lain. Bahkan sebagian warga mengaku spontanitas ikut aksi ini meski mereka bukanlah relawan.
"Ini sebenarnya gerah aja sama tingkah mereka. Apa salahnya si bunga. Mereka memang cari masalah aja tuh," tutur Diana, warga Tomang, Jakarta. "Bentuk kecewa, kenapa harus bakar-bakar, itu ungkapan perasaan warga melalui karangan bunga," tukas warga lain, Rusli.
Baca juga: Cerita Dibalik Fenomena Karangan Bunga yang Kembali Hiasi Balai Kota
Warga menyayangkan aksi buruh yang menghubungkan aksi demonstrasi hari ini dengan Ahok yang memang masih diliputi isu sensitif mendekati sidang vonisnya dalam kasus penodaan agama. Terlebih, Pilkada juga dinilai telah usai dan tak ada lagi yang harus dipermasalahkan.
"Ini bentuk prihatin pembakaran karangan bunga. Kita nggak setuju cara seperti itu. Marilah kita fair saja. Apapun yang kami lakukan, status Pak Ahok tak lagi berubah, nggak ada Pilkada ulang," lanjut Rusli.
Di sosial media pun beredar beberapa foto yang memperlihatkan aksi lilin didominasi oleh wanita. Tak dalam artian negatif, namun di Twitter, netizen menamakan mereka 'Ibu-Ibu Baper' yang merasa tersakiti bunga kiriman dari hatinya dibakar.
Lilin di depan Balai Kota, duka cita untuk kebencian yg menyebar di kota ini yg memusuhi bunga pic.twitter.com/9b1gQm29fB
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) May 1, 2017
(rei)
