DREAMERS.ID - Band indie asal Tangerang Selatan, Matter Halo beberapa waktu yang lalu hadir di program Showcase Dreamers Radio. Band beranggotakan dua orang, Ibnu dan Gani ini mengusung genre alternatif rock dengan sentuhan electronic folk.
Sejak terbentuk pada 2008 silam, Matter Halo telah merilis tiga EP sementara album debutnya yang bertajuk ‘Aerotiva’ baru diluncurkan pada Mei 2015 lalu. Album ini pun langsung menempati posisi pertama di iTunes Chart Indonesia di hari perilisannya.
Mungkin masih ada yang belum mengetahui eksistensi Matter Halo di industri musik tanah air, namun sejak EP pertama mereka di tahun 2010, Matter Halo telah membuktikan kesuksesannya dengan tampil di festival musik internasional seperti Java Rockin’ Land 2010 hingga panggung utama We The Fest pada 2016 lalu.
Saat hadir di Dreamers Showcase, Ibnu dan Gani banyak berbicara tentang perjalanan karir bermusik mereka dalam Matter Halo, mulai dari pemilihan nama band yang cukup unik hingga dan lagu-lagu di album debut mereka.
“Awalnya dulu kan ada band classic rock yang hype (bertema) space kayak Muse. Kita jadi suka ngulik-ngulik nama rasi bintang dan ketemu nama Dark Matter Halo,” kata Ibnu. Agar tak terkesan tak terlalu metal, mereka pun memutuskan untuk membuang kata ‘Dark’.
Meski awalnya nama tersebut dipilih karena terdengar keren, namun Matter Halo juga akhirnya punya filosofi yang bisa dikaitkan dengan musik mereka. “Matter kan (ibaratnya) kayak materi, makhluk, dan segala zat di bumi. Sementara Halo kayak sebuah lingkaran cahaya. Jadi intinya ya lingkaran kehidupan gitu. Lagu-lagu kita juga dari kehidupan masing-masing,” paparnya.
Sementara soal album debutnya ‘Aerotiva’, Matter Halo menganalogikan kehidupan seperti pesawat yang melalui take off dan landing. Sehingga lagu-lagu ini dibilang cocok didengarkan dan sebagai moodbooster saat di perjalanan.
(fzh)
