DREAMERS.ID -Pemeran Princes Leia dalam film ‘Star Wars’ Carrie Fisher meninggal dunia pada 27 Desember 2016 lalu. Sebelumnya Carrie diduga meninggal karena Sleep Apnea yakni penyakit gangguan tidur yang menyerang pernapasan lalu menyerang jantung. Namun ada hal yang mengejutkan dari hasil otopsi jasad Carrie yang baru-baru ini terungkap.
Sebuah laporan toksikologi yang dirilis menyatakan kalau dalam tubuh Carrie Fisher ditemukan obat-obatan terlarang. Dokumen dari pihak berwajib Los Angeles menyebut kalau dalam tubuh aktris 60 tahun tersebut ditemukan kokain, metadon, etanol dan opiate saat ia meninggal pada Desember 2016. Tak hanya itu saja, ditemukan pula sedikit kandungan ekstasi.
"Paparan kokain dikonsumsi kira-kira 72 jam terakhir dari sampel yang diperoleh," ujar laporan tersebut, seperti dikutip dari laman E! News, Senin (19/6).
"Berdasarkan informasi toksikologi yang ada, kami tak dapat menentukan seberapa besar pengaruh dari sejumlah obat-obatan yang ditemukan dalam darah Ms. Fisher sebagai penyebab kematiannya," lanjut laporan tersebut.
Sebelumnya Billie Lourd yang tak lain putri dari Carrie Fisher mengungkapkan kalau sang ibu memiliki riwayat gangguan bipolar dan sejarah penggunaan narkoba yang panjang. Carrie dengan sengaja membuka semua kebiasaan buruknya yang kecanduan obat-obatan agar publik tidak terjerumus seperti dirinya.
"Ibuku melawan kecanduan obat-obatan terlarang sepanjang hidupnya. Kini ia meninggal karenanya. Dia sangat terbuka soal stigma sosial yang ada karena kecanduan ini. Ia bicara soal rasa malu yang menyiksanya dan keluarga dalam menghadapi kecanduan. Aku mengerti ibuku. Dia ingin kematiannya ini bisa mendorong orang untuk terbuka soal perjuangan mereka. Carilah bantuan, ikuti program kesehatan mental dari pemerintah untuk kesembuhan, cintailah dirimu, " pungkas Billie
(dits)