home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Hanya Bersenjatakan Sangkur, Ini Alasan Polisi Sampai Tembak Mati Teroris Masjid Falatehan Blok M

Selasa, 04 Juli 2017 17:14 by reinasoebisono | 4368 hits
Hanya Bersenjatakan Sangkur, Ini Alasan Polisi Sampai Tembak Mati Teroris Masjid Falatehan Blok M
Image source: CNN

DREAMERS.ID - Beberapa pihak merasa adanya kejanggalan ketika polisi menangani teror penikaman di Masjid Falatehan, Blok M pekan lalu. Kepolisian terpaksa menembak mati pelaku yang menikam dua anggota dengan sangkur.

Seperti yng disampaikan Wakil Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Puri Kencana Putri yang menyayangkan sikap tembak mati tersangka yang dinilai bukan cara yang bijak untuk menekan aksi kelompok teror. Karena dengan mematikan pelaku, otomatis memutus rantai teror dan kekerasan.

"Karena dengan mematikan (tersangka), polisi tidak pernah tahu apa motif di balik aksi kekerasan itu. Kalau balas dendam dibalas dengan brutalitas tentu tidak menunjukkan watak Polri yang seharusnya menjunjung agenda penegakan hukum," ujar Puri melansir CNN.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun memberikan pernyataan jika situasi saat kejadian penusukan dan pengejaran pelaku penikaman itu sulit. Menurutnya, polisi sulit melepaskan tembakan yang sekedar melumpuhkan saat itu karena pelaku tengah berlari sambil mengacungkan sangkur.

Baca juga: Heboh Ucapan Rasis ke Atlet Iran: Komite Didesak Selidiki, Atlet Korea Minta Maaf

"Kenapa ditembak, Pak? Kalau menyerah enak, tapi ini kejar-kejaran sampai 200 meter sambil mengacungkan sangkur untuk melukai anggota lain. Kami inginnya tembak dilumpuhkan supaya bisa dikorek, tapi dia posisi lagi bergerak. Tidak gampang membela diri sambil menembak yang melumpuhkan," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/7).

Menurut Tito, langkah tembak mati pada situasi di hari Jumat kemarin sudah tepat. Aturan internasional juga mengizinkan polisi atau aparat penegak hukum untuk menembak mati pihak yang menimbulkan ancaman di tengah masyarakat.

"Pokoknya, prinsip menghentikan ancaman itu supaya tidak jadi ancaman, bila perlu tembak kepalanya," ucap Tito. "Saya pernah tanya di Amerika, apakah ada tembakan peringatan, tidak ada. Sepanjang sudah ancam petugas dan masyarakat dan itu berbahaya yang ditembak bukan kakinya, kami tembak kepalanya, yang penting ancaman itu berhenti," 

(rei)

Komentar
  • HOT !
    Kalau di Indonesia ada pensi alias pentas seni, di Korea juga ada musim festival universitas atau sekolah yang biasanya Ketika memasuki musim panas....
  • HOT !
    Mahkamah Konstitusi dengan suara bulat menguatkan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Jumat (4/4), memberhentikannya dari jabatannya karena penerapan darurat militer yang bersifat sementara pada bulan Desember....
  • HOT !
    Presiden Yoon Suk Yeol secara resmi ditahan oleh tim penyelidikan gabungan Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) pada Rabu (15/1) pukul 10:33 pagi KST....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : ChoiJiwon18
Cast : Choi Siwon,Choi Sooyoung,SNSD Members,Siper Junior Members

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)