DREAMERS.ID - Menjaga kesehatan mulut dan gigi memang tak hanya sekedar menggosok gigi atau rajin membersihkannya. Kita tentu pernah mendengar anjuran untuk melakukan pemeriksaan ke dokter gigi setaiap enam bulan sekali.
Namun pernahkah terlintas pertanyaan mengapa jadwalnya harus enam bulan? Ternyata waktu enam bulan itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan masalah gigi dan mulut, seperti yang kita bayangkan melainkan hal lainnya.
“Anjuran itu berawal dari dokter gigi Barat di negeri empat musim. Aturan itu agar jadwal kunjungan tidak jatuh musim dingin,” jelas drg. Anton Rahardjo, DDS.M.Sc (PH). Ph.D., dari Departemen Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Pencegahan, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia.
Lebih lanjut, Anton pun mengatakan bahwa idealnya pemeriksaan gigi dan gusi itu dilakukan tergantung dari kondisi individu. Tentunya dengan memperhatikan faktor risiko. “Makin tinggi faktor risiko akan gangguan gigi dan gusi, harus makin sering memeriksakan diri ke dokter,” katanya, mengutip Intisari.
Baca juga: Taeyang, Apink, The Rose dan Secret Number Akan Tampil di Bogor
Contoh, orang yang tingkat kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi rendah, kondisi ludahnya kental, dan kandungan kalsiumnya tinggi, memiliki tingkat risiko mendapatkan karang gigi yang tinggi. Nah mereka yang memiliki kondisi seperti itu harus lebih sering memeriksakan dibandingkan dengan orang lain.Dengan frekuensi pemeriksaan lebih sering, karang gigi yang menyebabkan gangguan gigi dan mulut akan dapat dicegah kemunculnya. Hasilnya, gigi sehat dalam artian tak ada lagi karang gigi yang bercokol, gigi berlubang, gusi meradang atau keganasan penyakit dalam rongga mulut.
So, untuk kesehatan gigi dan mulut kita, jangan menunggu tiap enam bulan untuk berkunjung ke dokter gigi, ya!
(fzh)
