DREAMERS.ID - Gunung Sinabung meletus pada Kamis (11/10) dini hari, dikonfirmasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Letusan yang disertai gempa itu juga dicatat oleh Pos Pengamatan Gunung Sinabung PVMBG.
Letusan tersebut memiliki tinggi kolom abu vulkanik dua ribu meter dan diikuti awan panas guguran dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah Selatan dan 2.000 meter ke arah Timur-Tenggara. Melansir laman Antara, letusan itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa serta penambahan pengungsi.
Warga sekitar tidak panik karena disebut sudah terbiasa dengan kondisi alam Gunung Sinabung yang bisa hampir setiap hari mengeluarkan materi dan gempa. Ribuan warga pun sudah terbiasa mengungsi, terutama bagi mereka yang berada di zona merah.
Baca juga: Kesaksian Warga Berastagi Saat Gunung Sinabung Erupsi Senin Pagi
"Masyarakat sudah terbiasa melihat letusan Gunung Sinabung karena sejak ditetapkan status awas pada 2 Juni 2015 hampir setiap hari terjadi letusan," kata Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers.Bupati Karo menjadi penanggung jawab penanganan dampak letusan Gunung Sinabung dan BNPB terus memberikan pendampingan dan bantuan pengungsi sejak 2013 hingga September 2018 mendatang.
Warga yang bermukim dan beraktifitas di sungai-sungai dengan hulu Sinabung pun diminta waspada akan ancaman lahar hujan karena curah hujan diprediksi meningkat. Belum lagi bendung alam yang terbentuk di hulu Sungai Laborus. Jika tidak kuat menahan volume air, bendungan ini bisa jebol sekaligus mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir.
(rei)
