home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Pembelaan Anies Soal Sebutan 'Pribumi' di Pidatonya yang Langgar Instruksi Presiden

Selasa, 17 Oktober 2017 15:00 by reinasoebisono | 1753 hits
Pembelaan Anies Soal Sebutan 'Pribumi' di Pidatonya yang Langgar Instruksi Presiden
Image source: Kompas

DREAMERS.ID - Saat memberikan pidato pertama setelah dilantik, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengejutkan publik dengan menggunakan kata-kata ‘pribumi’ di dalamnya. Maklum, kata-kata tersebut bersifat cukup sensitif belakangan, terutama di Pilkada yang dijalaninya tahun ini.

Dalam pidatonya, Anies berbangga hati karena rakyat Jakarta kini telah merdeka dan tidak lagi menjadi pribumi yang tertindas. Ia pun mengajak masyarakat untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan pepatah Madura. Itik telor, ayam singerimi. Itik yang bertelor, ayam yang mengerami," ujar Anies dalam pidatonya. 

Anies pun mengklarifikasi jika istilah pribumi yang ia katakan merujuk pada masa era penjajahan kolonial Belanda. Karena menurutnya, Jakarta adalah tempat yang berhadapan langsung dengan penjajah Belanda dulu.

Baca juga: Sudah Resmi Daftar, Ini Dia Tiga Paslon Yang Akan Berlaga Di Pilkada Jakarta

"Istilah itu digunakan dalam konteks saat era penjajahan, karena saya menulisnya pada era penjajahan dulu," ujar Anies di Balai Kota, Selasa (17/10). "Yang lihat Belanda jarak dekat siapa? Jakarta. Coba kita di pelosok-pelosok, tahu ada Belanda tapi apakah lihat di depan mata? Tidak. Yang lihat depan mata itu Jakarta,"

Memang, dalam pidato tersebut, Anies juga menyebutkan, "Jakarta ini satu dari sedikit kota di Indonesia yang merasakan kolonialisme dari dekat, penjajahan di depan mata, selama ratusan tahun. Di tempat lain mungkin penjajahan terasa jauh, tapi di Jakarta bagi orang Jakarta, yang namanya kolonialisme itu di depan mata. Dirasakan sehari hari. Karena itu bila kita merdeka, maka janji-janji itu harus terlunaskan bagi warga Jakarta.”

Namun bagaimanapun, ada Instruksi Presiden (Inpres) yang mewajibkan penghentian penggunaan kata pribumi mau pun non-pribumi. Hal itu tertuang dalam Inpres  Nomor 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi dan Non-Pribumi dalam Semua Perumusan dan Penyelenggaraan Kebijakan, Perencanaan Program, ataupun Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan.

Sayangnya, Anies enggan menyinggung soal hal tersebut saat ditanya mengenai penyebutan kata ‘pribumi’ tersebut yang bertentangan dengan Instruksi Pribumi. "Cukup, cukup!" elaknya melansir Berita Satu.

(rei)

Komentar
  • HOT !
    Seorang pelaku utama organisasi peretasan berkebangsaan Cina, A (34), berhasil ditangkap setelah diekstradisi dari Bangkok, Thailand, ke Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, pada 22 Agustus pukul 05.05 pagi tadi. ...
  • HOT !
    They are finally here! Momen yang paling dinantikan akhirnya tiba setelah ajang pencarian bakat global CHUANG ASIA S2 resmi menutup perjalanannya melalui malam puncak Grand Debut Night yang tayang secara eksklusif di WeTV pada Sabtu, 6 April 2025 kemarin....
  • HOT !
    Son Chang Wan, mantan presiden perusahaan yang mengoperasikan Bandara Muan, Korea Selatan tempat di mana pesawat Jeju Air mengalami tragedy, ditemukan meninggal dunia di rumahnya oleh pihak kepolisian....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : mumutaro
Cast : park shin hye, bigbang, 2NE1,

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)