Belakangan ini di Indonesia sepada motor skuter otomatik atau skutik telah banyak digunakan. Nah bagi pengendara pemula skutik ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Karena banyak diantara mereka yang menganggap remeh skutik yang lebih mudah dioperasikan.
Menurut Jusri Pulubuhu selaku Training Director, Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), pada dasarnya mengendarai sepeda motor sama. Tetapi, beda antara tipe skutik dengan motor non skutik memiliki tuas rem belakang di tangan, lingkar roda yang kecil, tidak menggunakan transmisi manual.
Oleh karena itu, lanjut Jusri, mayoritas skutik didesain untuk keperluan city riding dengan kecepatan penggunaan idealnya tidak lebih dari 80 km/jam. Ada hal yang harus diperhatikan para pemula dalam hal ini:
Baca juga: Yuk Simak Tips Menikmati Hutan Kota Seoul yang Asri nan Indah
1.Ketika dipacu pada kecepatan tinggi dan roda depan melintasi lubang dengan keras, maka benturan roda akan mudah membuat setang terlipat sehingga pengemudi akan mudah terlempar dari joknya,2.Karena sitem transmisinya sedemikian rupa, maka saat pengereman kontribusi rem depan dan belakang akan mendominasi. Karena itu, agar pengereman menjadi lebih maksimal gunakan tambahan perlambatan mesin (engine brake) dengan throttle tidak ditutup penuh, biarkan bukaan throttle menggantung di seperempat putaran.
Untuk lebih mudahnya, sementara kedua tuas rem sedang diremas untuk pengereman, jaga putaran rpm pada rpm 2000, dengan demikian perlambatan yang terjadi terdapat kontribusi engine brake. Bilamana throttle ditutup penuh pada kondisi ini, maka skutik akan meluncur sebagaimana sepeda motor yang menggunakan kopling saat tuas koplingnya diremas.
