DREAMERS.ID - Wakil Presiden Jusuf Kalla tak ketinggalan merespons beberapa penyerangan bom bunuh diri di Surabaya-Sidoarjo sejak akhir pekan kemarin. Menurutnya, ada pola pikir yang salah di dalam benak para pelaku teror tersebut.
Melansir Detik, para pelaku bom bunuh diri salah kaprah karena menganggap aksi teror bisa mempermudah jalan ke surga. Ia juga menyoroti pola teror yang kini melibatkan satu keluarga, tak terkecuali anak-anak.
"Kenapa ada orang mau bunuh diri? karena pikirannya itu bukan uang, pikirannya itu bukan jabatan, pikirannya itu surga. Saya ingin meyakinkan bahwa masuk surga tidak mungkin diperoleh semudah itu. Membunuh orang tidak bersalah (dianggap) langsung masuk surga, pasti ujungnya masuk neraka yang seperti itu. Karena itu lah balasannya pasti lah Allah SWT pasti memberikan hukuman yang setimpal daripada apa yang dilakukannya," kata JK.
"Kita tentunya sangat menyayangkan karena anak-anak dilibatkan. Jadi bagaimana hebatnya cuci otaknya dilaksanakan, itu yang merusak seluruh bangsa ini," sambungnya.Perlu diketahui kembali jika ketiga kasus meledaknya bom bunuh diri di Surabaya-Sidoarjo seluruhnya melibatkan tiga keluarga. Teror tiga gereja dilakukan Dita Oepriarto, Puji Kuswati dan empat anaknya.
Di ledakan Rusun Wonocolo, Sidoarjo, kepala keluarga Anton F. Ditembak mati karena mengancam meledakkan bom di mana istrinya, Puspita Sari dan anak pertamanya ikut tewas. Terakhir, satu keluarga melakukan bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya dengan pelaku tewas Tri Murtiono, Tri Ernawati dan ketiga anaknya. Sedangkan anak bungsu yang bernama Ais selamat.
(rei)