DREAMERS.ID - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud memang telah menunjuk anak kandungnya, Pangeran Mohammed bin Salman atau yang sering disapa MBS sebagai pewarisnya. Namun kini rencana tersebut harus terusik dengan seruan kudeta.
Seruan penggulingan tahta kerajaan itu diserukan oleh seorang pangeran Arab Saudi yang diasingkan, bernama Pangeran Khaled bin Farhan yang mendapat suaka politik di Jerman. Seruan itu juga mengajak pangeran lain yang adalah pamannya.
Dalam seruannya via laman Detik, Pangeran Khaled meminta Pangeran Ahmed bin Abdulaziz dan Pangeran Muqrin bin Abdulaziz menggunakan pengaruh mereka di kalangan anggota kerajaan juga militer untuk kudeta terhadap Raja Salman.
Menurut Pangeran Khaled, perubahan-perubahan diperlukan untuk menyelamatkan Kerajaan Saudi dari arahan yang tidak rasional, tak terduga dan juga bodoh. Pangeran Khaled juga mempertanyakan penunjukan MBS sebagai ahli waris dan putra mahkota selanjutnya secara drastis.
Baca juga: Cek Fakta Atau Hoax! Kabar Raja Salman Meninggal Dunia
"Jika Raja Salman dalam kondisi kesehatan yang baik, hal-hal tidak akan mencapai tahap ini. Ketika kita melihat kebijakan publik di Arab Saudi, kita bisa melihat bahwa Raja Salman sepenuhnya absen dari layar atau dari panggung politik di Arab Saudi," sebutnya.Motif kudeta selanjutnya adalah aksi penangkapan yang dilakukan MBS terhadap ratusan pangeran, pejabat dan pengusaha Saudi yang dituduh melakukan korupsi. Penangkapan massal itu disebut Pangeran Khaled menimbulkan banyak kebencian di kalangan keluarga Kerajaan Saudi terhadap MBS sendiri.
Seruan Pangeran Khaled ini juga mencuat di tengah hilangnya Pangeran MBS dari publik secara misterius sejak aksi baku tembak dan ledakan di luar istana Kerajaan Saudi di Riyadh, bulan lalu. Untuk diingat, konfirmasi formal menyebutkan jika ledakan itu berasal dari drone kecil yang masuk area istana. Namun sejumlah sumber mengklaim jika ledakan dan baku tembak itu adalah upaya kudeta keluarga kerajaan yang menentang Raja Salman.
(rei)
