DREAMERS.ID - Sebuah studi di Korea Selatan memberi hasil jika kelahiran bayi tak sempurna atau cacat di Negeri Ginseng meningkat. Mirisnya, hasil itu didapat diduga karena para wanita Korsel kerap terpapar polusi selama kehamilan.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Inha itu memberi kesimpulan setelah menganalisa data Asuransi Kesehatan Nasional pada 3.208.617 bayi yang baru lahir pada kurun waktu 2008-2014.
Hasilnya, penelitian itu menunjukkan jika angka kelahiran bayi cacat meningkat 67%. Contohnya adalah kelainan atrial septal, di mana adanya kelainan jantung yang membuat adanya lubang di dinding antara dua bilik atas jantung. Kelainan ini adalah yang mendapat peningkatan tertinggi.
Cacat lainnya yang mengalami peningkatan sangat tinggi adalah dislokasi panggul kongenital, penyakit ginjal kistik atau kondisi genetik yang ditandai oleh pertumbuhan kista berisi cairan yang menyebabkan malformasi pada ginjal.
Baca juga: Gyeongju di Panggung APEC: Di Mana Sejarah dan Budaya Korea Menyapa Dunia
Sehubungan dengan hal tersebut, pada 2013 dilakukan studi oleh Stanford University School of Medicine yang menemukan adanya hubungan antara polusi udara lalu lintas dan kelainan formasi pada otak yang dialami bayi baru lahir.Pada 2016, Universitas Inha juga mengemukakan jika paparan endokrin, bahan kimia yang ada di polusi, dalam dosis tertentu dapat mengganggu sistem hormon manusia. Hal ini dimungkinkan berakibat pada meningkatnya kelainan pada jumlah bayi yang baru lahir di Korea.
Di sisi lain, Profesor Lim Jong Han yang memimpin penelitian di Universitas Inha mengatakan jika cacat lahir kongenital dianggap sebagai penyebab utama kematian bayi baru lahir di Korsel.
Negara pimpinan Moon Jae In itu juga menempati urutan ke 166 dari 180 negara dalam hal kualitas udara. Menurut Indeks Kinerja Lingkungan, Korsel tahun ini berada di urutan terburuk di antara negara Asia.
(rei)
