DREAMERS.ID - Gelanggang politik tanah air memang sedang terlihat tidak stabil, ‘Dulu teman sekarang lawan’ pun bukan hal yang asing lagi bagi kontestasi politik saat ini. Seperti kasus Kapitra Ampera ini yang dianggap telah berkhianat kepada Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu sendiri adalah sebuah sebutan dari para anggota kelompok Aksi 212 atau pengertian secara luas Aksi Bela Islam. Usai aksi-aksi tersebut, kelompok tersebut masih melakukan serangkaian aksi.
Melansir Detik, Persaudaraan Alumni (PA) 212 bereaksi keras dengan pencalegan Kapitra Ampera melalui PDIP. PA 212 menilai Kapitra telah berkhianat kepada umat dengan tindakannya mencalonkan diri sebagai anggota legislatif lewat PDIP.
PA 212 ingin menjawab pertanyaan masyarakat mengenai pencalegan Kapitra yang tidak sesuai dengan instruksi Habib Rizieq. PA 212 mengatakan Habib Rizieq Syihab telah menginstruksikan untuk memutus hubungan dengan partai-partai yang berseberangan pandangan.
Baca juga: Heboh Surat Suara Tercoblos Lebih Awal di Malaysia, Pelaku Ngaku Diberi Upah
"Jawabannya adalah dia telah berkhianat karena para ulama telah menginstruksikan untuk menjauhi dan memutus hubungan dengan partai-partai (Nasdem, Perindo, Hanura, PPP, Golkar, PKB, dan lain-lain) pendukung penista agama," kata Ketua Divisi Hukum PA 212, Damai Hari Lubis, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/7/2018).PA 212 mengimbau semua simpatisannya untuk menggagalkan PDIP dalam meraup suara. Pihaknya meminta simpatisan bekerja keras untuk mewujudkan hal tersebut.
"Termasuk tentunya 'menenggelamkan' suara PDIP dalam artian simpatisan, konstituen diimbau oleh para ulama untuk bekerja keras mengalahkan partai-partai pembela penista agama di pemilu," ujar Damai.
Sebelumnya nama Kapitra diumumkan menjadi bakal calon anggota legislatif (caleg) PDI Perjuangan. Kepastian ini disampaikan langsung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Kapitra maju sebagai caleg dari Daerah Pemilihan (Dapil) Riau II.
(mdi)
