DREAMERS.ID - Jika di Jawa Tengah sempat heboh suara raungan misterius yang ternyata berasal dari pesawat Antonov, kini masyarakat Sumatera Selatan yang mendengar suara dentuman misterius sejak beberapa hari terakhir.
"Tadi malam sekitar pukul 21.40 WIB ada dentuman suara keras. Suaranya sempat menbuat kaget warga Tanjung Raja Ogan Ilir," kata Melly, salah seorang warga melansir Detik. "Banyak yang dengar, ada 2 kali. Semua teman-tteman dalam waktu bersamaan pun dengar dan dipostingn ke medsos,"
Diduga suara tersebut tidak berbeda dengan suara yang terdengar oleh warga Kabupaten Oku, Oku Timur dan Oku Selatan selama 3 hari belakangan. Seorang anggota DPRD Cianjur di Komisi IV, E Deni Nuryadi mengaku mendengar dentuman itu pada Selasa (25/12/2018) dini hari tadi.
Belakangan muncul juga kabar serupa di Jawa Barat seperti di Cianjur, Sukabumi hingga Garut. Suara ini pertama kali diunggah via video dari akun @palembang.update di mana suara dentuman diikut suara ketakutan seorang wanita dan langit berubah warna sesaat.
Via Kompas, BMKG mengatakan jika hingga kini belum ada indikasi parameter cuaca yang menyebabkan suara di Kabupaten Oku tersebut. Jika dikaitkan dengan fneomena Anak Krakatau pun diperlukan narasi lebih lanjut dan pembuktian secara ilmiah.
"Terkait suara yang terdengar di langit di sebagian wilayah Sumsel pada malam hari 24 Desember 2018, analisis sementara, tercatat dari pantauan citra Radar dan Satelit Cuaca di Stasiun Meteorologi SMB II Palembang tidak ada indikasi parameter cuaca yang menyebabkan suara tersebut. Demikian informasi dari kami," kata Nandang, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Kenten Palembang.
Sementara ada kabar terbaru yang beredar jika suara tersebut berkaitan dengan aktifitas uji roket yang dilaksanakan Lembaga Penerbangan Antariksa (Lapan) di Garut Selatan. Namun Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan hal tersebut tidak ada hubungannya karena uji roket Lapan sendiri dilakukan pagi hari.
"Dan bunyinya bukan dentuman tapi seperti desis. Dan itu tidak mungkin terdengar di banyak kota," katanya. "Suara kan suara lokal macam-macam bisa saja petir. Hanya saja masyarakat masih sering mengaitkan sesuatu yang biasa tapi dianggap luar biasa,"
(rei)