DREAMERS.ID - Teror kembali terjadi pada lembaga anti rasuah KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dengan adanya bom molotov dan bom palsu di kediaman dua pimpinannya, Agus Rahardjo dan Laode Syarief. Publik pun bertanya-tanya apakah kasus ini memang aksi teror atau pengalihan isu.
Belakangan Mantan Ketua KPK Antasari Azhar menanggapi hal tersebut dengan mengatakan teror pada KPK sudah terjadi sejak lama, terutama saat KPK akan mengungkap kasus baru. Antasari pun mengakui kejadian semacam itu sudah terjadi sejak ia memimpin KPK.
"KPK masuk sudah ya rutin lah, indikasinya adalah ketika KPK akan mengungkap kasus, pasti ada itu, pengalaman ya," kata Antasari via laman IDN Times, Kamis (10/1).
"Makanya, saya menyarankan kepada yang sekarang, jangan mudah mengeluarkan statement, akan ada akan ada, itu mereka bergerak duluan. Ingat, pelaku teror itu akan lebih duluan bergerak daripada yang akan diteror," lanjutnya.
Meski begitu, Antasari tak ingin menduga-duga kasus apa yang akan diungkap oleh KPK nantinya. "Ya kita tunggu lah nanti kasus apa yang akan diungkap KPK ya. Jangan menduga-duga, nanti fitnah lagi katanya," ucap Antasari.
Ketua KPK era Presiden SBY itu juga mengingatkan agar pimpinan KPK tetap menjaga keamanan para penyidik dan komisioner KPK lainnya dengan selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian atau Polri.
"Untuk menjaga jajarannya, menjaga komisinya, anak buahnya, institusinya, fisik maupun nonfisik, pimpinan KPK harus koordinasi terus dengan aparat keamanan polisi, harus. Apakah itu Densus, harus. Sekarang kan sudah ada tim cyber, sama saja untuk memidahkan itu semua," pesannya.
(rei)
