DREAMERS.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengaku bersedia untuk tetap melanjutkan dialog dengan Korea Utara perihal denuklirisasi, meski akan sangat kecewa jika Kim Jong Un memang benar mengaktifkan kembali situs peluncuran peluru kendali.
"Presiden jelas terbuka untuk kembali berdialog. Kita lihat saja kapan itu akan dijadwalkan atau bagaimana cara kerjanya," kata Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, pada wawancara dengan Fox News, seperti yang dilaporkan oleh Reuters mengutip CNN Indonesia.
Kabar terkait pengaktifan kembali sejumlah situs rudal Korut muncul setelah pertemuan antara Trump dan Kim Jong-un di Vietnam pada minggu lalu, yang mana tidak mencapai hasil kesepakatan denuklirisasi. Bolton menyampaikan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan bahwa Korea Utara akan mengaktifkan kembali situs rudal dan nuklir.
Baca juga: Angka Fantastis Dari Penggalangan Dana Fans Taylor Swift Untuk Capres AS Kamala Harris
"Kami memiliki banyak cara untuk mendapatkan informasi. Kami akan mempelajari situasinya dengan cermat. Seperti yang dikatakan presiden, akan sangat, sangat mengecewakan jika mereka mengambil arah ini," jelas Bolton.Selain itu, Donald Trump menyampaikan bahwa menurutnya Kim menawarkan ditutupnya sejumlah situs peluncuran rudal dan kompleks nuklir dengan timbal balik Amerika Serikat mencabut sanksi atas Korea Utara, yang mana berbanding terbalik dengan permintaan Donald Trump.
Trump menginginkan Korea Utara melucuti seluruh senjata nuklir, baru Amerika Serikat dapat mencabut sanksi atas Korut. Tetapi, beberapa hari setelah pertemuan di Vietnam, sejumlah laporan mengabarkan Korut mulai berupaya mengaktifkan kembali situs rudal dan nuklir, seperti Sohae, dan Tongchang-ri.
(fnj)