DREAMERS.ID - Presiden Moon Jae In bagaikan penyelamat warga Korea Selatan saat kasus korupsi besar Park Geun Hye terungkap. Belakangan ini, ia aktif mengupayakan perdamaian Semenanjung Korea, namun diskusi yang juga melibatkan Amerika Serikat tak kunjung berbuah hasil.
Seperti yang diketahui, Donald Trump dan Kim Jong Un tidak menemui kesepakatan ketika melangsungkan pertemuan kedua di Hanoi, Vietnam, akhir bulan Februari kemarin. Hal itu rupanya memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap tingkat kepercayaan warga Korsel kepada Moon Jae In.
Dilaporkan oleh Chosun Ilbo, tingkat penolakan Presiden Moon Jae In melampaui angka 50 persen minggu ini, lebih banyak peringkat persetujuannya. Naik 3,3 poin persentase dari minggu lalu. Sementara tingkat persetujuannya adalah 45 persen, turun 1,3 poin persentase, berdasarkan data Realmeter.
Baca juga: Korea Selatan Resmi Larang Penjualan Daging Anjing Yang Sudah Dilakukan Beradab-Abad
Lebih lanjut, nilai elektabilitasnya anjlok secara signifikan di antara orang-orang moderat, dari 51,1 persen menjadi 41 persen, orang berusia 30-an dari 66,2 persen menjadi 50,4 persen, dan mereka yang berusia 50-an dari 46,4 persen menjadi 38,6 persen.Penurunan ini terutama terjadi di Busan, Ulsan, dan Provinsi Gyeongsang Selatan, di mana peringkat persetujuannya turun dari 42,5 persen menjadi 37,1 persen, serta di wilayah ibu kota Seoul (dari 52,8 persen menjadi 44,2 persen).
Realmeter berspekulasi jika itu terkait dengan buntunya akhir dari pertemuan Trump dan Kim Jong Un di Hanoi, "Ketidakpercayaan masyarakat terhadap niat Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi dan kebijakan Korea Utara dari pemerintahan Moon Jae In telah meningkat sejak runtuhnya KTT AS-Korea Utar di Hanoi bulan lalu”.
(mth)
