DREAMERS.ID - Siapapun bisa mencalonkan diri sebagai pemimpin, bahkan presiden negaranya. Hal unik terjadi di Ukraina, Volodymyr Zelenskiy merupakan seorang komedian berhasil memenangkan Pemilu pada putaran kedua melawan Calon Presiden petahanan Petro Poroshenko.
Pria berusia 41 tahun ini mengatakan dalam pidato selebrasi kemenangannya, bahwa ia tidak akan mengecewakan publik, "Saya tidak akan mengecewakan kalian, Saya belum menjadi presiden secara sah, tetapi sebagai rakyat Ukraina, Saya bisa mengatakan kepada seluruh Negara di Uni Soviet : Lihat kami. Apapun mungkin terjadi!” ungkapnya, dilansir dari bbc.com
.jpg)
Volodymyr Zelenskiy dikenal sebagai seorang komedian dan telah lama membintangi drama ‘Servant of the People’, di mana karakternya secara tidak sengaja menjadi presiden Ukraina. Dalam drama tersebut, Zelenskiy berperan sebagai seorang guru yang terpilih setelah ungkapannya terhadap korupsi viral di media sosial.
Dari drama itulah membuat Zalenskiy kemudian melaju dalam Pemilihan Umum Presiden Ukraina. Ia menjalankan partai politiknya dengan nama sama seperti drama yang dibintanginya, yakni ‘Servant of the People’. Tanpa pengalaman politik, kampanye Zalenskiy berfokus pada perbedaannya dari kandidat lain daripada ide kebijakan konkret.
Meski begitu, Volodymyr Zelenskiy memenangkan putaran pertama dengan 30% suara, melampaui lawannya yang hanya mencapai 15.95%. Gaya informal dan janji yang disampaikannya untuk membersihkan politik Ukraina mampu mempengaruhi pemilih yang kecewa terhadap kepemimpinan Poroshenko. Ia merupakan sosok yang mewakili kaum muda Ukraina, yang jenuh dengan sejumlah persoalan korupsi, serta tingkat ekonomi yang stagnan.
.jpg)
Volodymyr Zelenskiy juga berjanji untuk memberantas korupsi dan melonggarkan cengkraman para oligarki di Ukraina. Para ahli mengatakan para pendukung Zalenskiy yang frustasi terhadap politik dan kronisme, telah diberikan energi atas karisma dan pesan anti-korupsi Zalenskiy. Sehingga di pemilu putaran kedua, Zelenskiy unggul 73 persen suara berdasarkan exit poll, mengutip Reuters.
Sementara itu, kritik skeptis mengenai kepercayaan terhadap dirinya, dengan banyaknya yang menyatakan prihatin atas hubungan dekatnya dengan oligarki miliarder, Ihor Kolomoyskyi. Serta menyatakan keraguan bahwa Zalenskiy akan dapat menghadapi oligarki berpengaruh di Negara serta menentang Presiden Rusia, Vladimir Putin.
(fnj)
