home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Pesan Prabowo Pada Pendukungnya di Aksi 22 Mei

Selasa, 21 Mei 2019 10:49 by reinasoebisono | 931 hits
Pesan Prabowo Pada Pendukungnya di Aksi 22 Mei
Image source: Liputan6

DREAMERS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019 dan menetapkan pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf sebagai presiden dan wakil presiden terpilih Republik Indonesia.

Aksi 22 Mei 2019 besok pun akan tetap digelar, di mana calon presiden nomor urut 02 memberi pesan pada pendukungnya. Pasangan Sandiaga Uno itu meminta aksi 22 Mei digelar secara damai dan berpesan pada pendukungnya agar tak menggunakan kekerasan.

"Saya terus mengimbau agar semua aksi kegiaan berjalan dengan semangat perdamaian, langkah kita adalah konstitusiomnal, demokratis tetapi damai," ucap Prabowo dalam video dari Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) pada Selasa, (21/5).

"Memang kami banyak mantan tentara, kami mengerti apa arti perang dengan kekerasan, kami tidak menginginkan kekerasan digunakan dalam kehidupan politik, memang berat jalan tanpa kekerasan, tapi sejarah membuktikan justru yang berat itu akan membawa kebaikan," ujar dia.

Via Liputan6, Prabowo menegaskan jika perjalanannya kali ini adalah untuk memperjuangkan kedaulatan rakyat dan bukan kepentingan ribadi. Karena itu, ia mengatakan perjuangan harus dilakukan dengan cara damai.

Baca juga: Bocoran Agenda ‘Wamil’ Singkat Kabinet Merah Putih Di Akmil Magelang, Tidur Di Tenda?

"Bahkan kalau sudara dipukul jangan membalas, memang berat seorang kesatria harus memikul beban yang berat. Bila disakiti jangan membalas, selalu memberi kedamaian, berikan langkah positif dan baik," ujar Prabowo. "Kami mohon aparat penegak hukum benar-benar mengayomi masyarakat,"

Melanjuti hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan jika aparat TNI-Polri dilarang menggunakan senjata atau amunisi tajam saat aksi 22 Mei 2019. Tak hanya itu, aparat juga disarankan menghindari kontak langsung dengan massa.

"Kami rapat di Menko Polhukam menyepakati hindarkan TNI-Polri dari senjata amunisi tajam. Enggak ada lagi sekarang amunisi tajam itu. Dilarang. Berikutnya kita menghindari kontak langsung dengan massa," kata Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Senin (20/5).

Karena pelarangan penggunaan senjata itu dilakukan agar tak ada upaya adu domba pada tanggal 22 Mei. Termasuk untuk menghindari TNI-Polri tak menjadi orban tuduhan oleh kelompok yang ingin memanfaatkan kumpulan massa.

"Seperti apa? Ya bisa melakukan menembak pada kerumunan akhirnya seolah-olah tembakan dari aparat kemananan, TNI-Polri," ujar dia. "Tetapi kita juga mengimbau masyarakat tidak perlu kumpul,"

(rei)

Komentar
  • HOT !
    Kalau di Indonesia ada pensi alias pentas seni, di Korea juga ada musim festival universitas atau sekolah yang biasanya Ketika memasuki musim panas....
  • HOT !
    Mahkamah Konstitusi dengan suara bulat menguatkan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Jumat (4/4), memberhentikannya dari jabatannya karena penerapan darurat militer yang bersifat sementara pada bulan Desember....
  • HOT !
    Presiden Yoon Suk Yeol secara resmi ditahan oleh tim penyelidikan gabungan Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) pada Rabu (15/1) pukul 10:33 pagi KST....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : markeu12
Cast : GOT7 Mark Tuan

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)