DREAMERS.ID - Semakin terungkap, semakin miris dan mengerikan pula tabir yang terbuka dari pembakaran gedung studio Kyoto Animation di Jepang. Setelah pelaku yang tega menyiram bensin dan membakar gedung itu diamankan, kini terkuak pula detail pasca kebakaran.
Sejauh berita ini ditulis, otoritas setempat menyebut 33 orang ditemukan tewas dalam kebakaran yang menghanguskan gedung KyoAni itu pada Kamis (18/7) waktu setempat. Detailnya, korban tewas terdiri dari 12 pria, 20 wanita dan satu orang lagi jenis kelaminnya belum teridentifikasi.
Sementara 36 orang lainnya mengalami luka-luka dan 10 di antaranya kritis di rumah sakit terdekat. Jenazah para korban dilaporkan ditemukan menumpuk di bagian tangga menuju pintu keluar yang ada di atap gedung tiga lantai tersebut.
Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Jumat (19/7/2019), pejabat dinas pemadam kebakaran Kyoto, Kazuhiro Hayashi, mengungkapkan bahwa setelah berhasil memadamkan api, para petugas pemadam menemukan 20 jenazah di lantai tiga. Beberapa jenazah tergeletak di tangga menuju atap gedung.
Tim pemadam lainnya menemukan 11 jenazah lainnya di lantai dua. Dua jenazah lain ditemukan di lantai dasar gedung studio animasi tersebut. Sementara kepolisian setempat dalam pernyataannya menyebut sekitar 74 orang berada di dalam gedung di distrik Fuhimi-ku itu.
Baca juga: [Exclusive Dreamers.id] DXTEEN Spill Deg-Degannya Pertama Kali Perform Di Depan NICO Indonesia!
Kepolisian juga menuturkan jika api menyebar dengan cepat sehingga orang-orang di dalamnya sulit menyelamatkan diri keluar dari gedung. Beberapa orang dikethaui nekat melompat keluar dari jendela lantai dua dan tiga yang mengakibatkan mereka mengalami retak atau patah tulang.Dugaan dari yang dilaporkan media-media lokal Jepang menyebutkan jika kebakaran berawal di pintu masuk gedung sehingga memaksa orang di dalam untuk mencari jalan keluar lainnya. Tangga spiral yang ada di dalam gedung juga diyakini memicu kobaran api dan kepulan asap menyebar dengan cepat ke lantai atas.
Sementara pakar kebakaran Waseda University, Yuji Hasemi mengatakan pada NHK jika kertas-kertas gambar dan dokumen-dokumen lain yang ada di dalam gedung studio juga berkontribusi pada semakin cepatnya api menyebar.
(rei)
