home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Wah, Ternyata Perluasan Ganjil-Genap Tidak Beri Pengaruhi Penurunan Polusi Udara

Kamis, 15 Agustus 2019 14:56 by reinasoebisono | 727 hits
Wah, Ternyata Perluasan Ganjil-Genap Tidak Beri Pengaruhi Penurunan Polusi Udara
Image source: Liputan6

DREAMERS.ID - Penerapan perluasan sistem ganjil genap, selain mengurai dan mengurangi kemacetan ibu kota, diharapkan pula bisa menekan tingginya polusi udara di DKI Jakarta. Namun nampaknya sistem tersebut tidak terlalu berpengaruh jika tidak sungguh-sungguh dilakukan.

Via laman Medcom, kebijakan ganjil genap tidak akan efektif dalam memperbaiki kualitas udara jika kebijakan tersebut tidak diseriusi. Hal itu dipaparkan oleh Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

"Jika penerapannya hanya setengah hati, maka perluasan area ganjil genap tak akan efektif menekan kemacetan di Jakarta, dan tak akan mampu menekan tingginya polusi udara di Jakarta," kata Tulus.

Tulus mengatakan hal itu pengecualian sepeda motor dalam kebijakan ganjil genap akan mendorong pengguna roda empat berpindah ke kendaraan roda dua. Terlebih, pertumbuhan kepemilikan sepeda motor di Jakarta mencapai lebih dari 1.800 per harinya.

Baca juga: Jakarta Puncaki Peringkat Polusi Udara Dunia Bahkan Ketika Diguyur Hujan Deras

Angka tersebut belum pula termasuk pengguna ojek online. Pengecualian sepeda motor akan membuat kualitas udara tambah buruk. Berdasarkan data Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), sepeda motor berkontribusi paling signifikan terhadap polusi udara. Rinciannya, polusi dari sepeda motor 44,53%, mobil 16,11%, bus 21,43%, truk 17,7%, dan bajaj 0,23%;
 
"Wacana pengecualian taksi online juga merupakan langkah mundur, bahkan merupakan bentuk inkonsistensi. Pengecualian ini akan memicu masyarakat berpindah ke taksi online dan upaya mendorong masyarakat berpindah ke angkutan masal seperti Transjakarta, MRT, KRL akan gagal," ujar dia.

Tulus menilai upaya menekan polusi udara akan gagal manakala kendaraan di Jakarta masih gandrung menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Apalagi, masih banyak masyarakat menggunakan BBM dengan kualitas rendah dan mengandung sulfur tingkat tinggi.

Pada awal Agustus lalu, Jokowi menyebut tidak menutup pintu untuk partai lain yang ingin bergabung ke dalam koalisinya. Jokowi juga mengatakan jika komposisi kabinetnya beragam, bahkan lebih banyak diisi kalangan profesional.

(rei)

Komentar
  • HOT !
    Kandidat Partai Demokrat (DP) Lee Jae Myung resmi terpilih sebagai presiden Korea Selatan pada 4 Juni 2025 setelah berbulan bulan gejolak politik yang dipicu oleh pemakzulan dan penggulingan lawan politiknya akibat upaya gagal menerapkan darurat militer....
  • HOT !
    Survey dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata serta Yayasan Korea untuk Pertukaran Budaya Internasional menunjukkan bahwa K pop masih terus menjadi image paling dikenal dari Korea di kalangan penggemar budaya Korea secara global....
  • HOT !
    Keluarga korban kecelakaan pesawar Jeju Air akan menerima uang kompensasi sebesar 30 juta won (sekitar 300 juta rupiah) dari maskapai. Pemerintah Korea Selatan akan menambahkan 3 juta won (sekitar 30 juta rupiah), dan belum termasuk donasi....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : Maisaveron
Cast : Nam Woohyun, Kim Hanbin, Hoshi, Hyungwon, Seolhyun, Bora, Eunha

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)