DREAMERS.ID - Korea Selatan dan Indonesia memiliki tanggal peringatan kebebasan atau kemerdekaan yang berdekatan. Tepat di tanggal 15 Agustus, Korea Selatan merayakan Hari Pembebasan Nasional yang ke 74 tahun. Beda dua hari dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Seperti yang diketahui, Jepang hancur dikarenakan bom nuklir yang dijatuhkan pada 6 dan 9 Agustus 1945 di dua kota berbeda yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Momen itu dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan yang akhirnya dideklarasikan pada 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta sebagai presiden dan wakil presiden pertama.
Namun tidak dengan Korea Selatan. 15 Agustus 1945 bisa jadi hari kebebasan dari jajahan Jepang yang menyerah pada Sekutu, tetapi nasib Korea masih berada di tangan bangsa lain dan berdampak pada terpisahnya Korea saat ini. Kala itu, Korea sudah dibagi menjadi dua wilayah. Utara dipegang oleh Uni Soviet, dan Selatan oleh Amerika Serikat.
Baca juga: Gyeongju di Panggung APEC: Di Mana Sejarah dan Budaya Korea Menyapa Dunia
Ada Kebijakan Moscow yang dicanangkan oleh Amerika – Uni Soviet yang berencana membentuk komisi gabungan untuk mendirikan pemerintahan di Korea. Hal itu tentu membuat warga Korea geram, dan menolak keras wacana itu. Sebanyak 2 juta orang mengungsi dari Utara ke Selatan.
Kim Il Sung ditunjuk oleh Uni Soviet untuk menjadi pemimpin komunis. Pendukung komunis pun bergerak di bawah tanah dan menyebabkan permasalahan di Korea bagian Selatan. Amerika Serikat lantas meminta bantuan PBB untuk menentukan nasib Korea Selatan. Akhirnya digelar pemilu pertama pada 10 Mei 1948.
Dan pada tanggal 15 Agustus 1948 Republik Korea (Korea Selatan) resmi berdiri dengan Syngman Rhee sebagai presiden pertamanya. Selama kurang lebih 36 tahun merasakan penjajahan membuat bangsa Korea bertekad kuat tidak ingin terulang lagi masa kelam itu. Hasil kerja keras pun membuahkan hasil dengan Korea Selatan yang dikenal sebagai negara maju saat ini.
(mth)
