DREAMERS.ID - Kandidat menteri Jokowi disebut akan datang dari beragam kalangan. Dan bukanlah hal aneh presiden menggaet kalangan elit daerah, termasuk mantan gubernur sebagai pembantu pekerjaannya lima tahun ke depan. Dan ternyata ada beberapa mantan gubernuryang dianggap layak untuk masuk dalam bursa menteri.
"Bukan hal baru presiden mengangkat menteri yang sebelumnya gubernur atau kepala daerah. Tidak masalah, tapi pastinya presiden akan mempertimbangkan kecakapannya," kata Founder Concern Stategic Think Thank yang juga peneliti LIPI Hermawan Sulistyo.
Hermawan pun mengungkap tiga nama yang menurutnya layak ditempatkan untuk memimpin kementerian. Di antaranya adalah mantan gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Pada 2017 misalnya, SYL dinobatkan menjad Kepala Daerah Terinovatif dala kateori Ekonomi dan Investasi berkat kesuksesannya mengantar Sulsel sebagai salah satu provinsi dengan angka pendapatan perkapita tinggi, yakni di diatas Rp 58,6juta.
Hermawan juga mencatat, di bawah kepemimpinan SYL, birokrasi di lingkungan Sulawesi Selatan, dikenal ramah dengan kalangan pengusaha, tidak terkecuali mereka yang baru mengurus perizinan di sana. Melansir Liputan6, pertumbuhan ekonomi Sulsel melaju di level 7,46%
Sementara itu ada pula nama Soekarwo atau Pak Dhe Karwo, Mantan Gubernur Jawa Timur. Ia pernah memperoleh penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha selama tiga kali berturut-turut."Tidak ada gubernur di Indonesia seperti Pakde Karwo, yang membuktikan bahwa keberhasilan pembangunan daerah juga harus diikuti oleh pertumbuhan masyarakat," kata Menteri Dalan Negari Tjahjo Kumolo.
Sementara untuk nama Tuan Guru Bajang Zainul Majdi dianggap sukses mengubah NTB ke arah lebih baik, yaitu daya saing NTB naik drastis dari peringkat 26 pada 2015 menjadi 19 pada 2016. Ia juga sukses mengankat NTB dari predikat sebagai provinsi tertinggal.
Data statistik menunjukkan, dalam jangka waktu 2014-2016, laju pertumbuhan ekonomi NTB berada di level 9,9 persen. Dengan prestasi itu, NTB mendapat predikat sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi terbaik, melampaui nasional yang hanya sebesar 4,9 persen. Angka pengangguran di NTB ditekan hingga 3,32 persen. Prestasinya itu membuat NTB sebagai provinsi ke-6 dengan angka pengangguran terendah.
(rei)
