DREAMERS.ID -Salah satu kota di Jepang, Taiji dikenal dengan tradisi perburuan luma-lumba dalam jumlah yang besar. Hal ini tentu saja menimbulkan banyak protes dan kecaman dari berbagai pihak.
Dalam beberapa dokumentasi di tahun-tahun sebelumnya, lumba-lumba ini dikumpulkan dan langsung dibunuh, sehingga membuat lautan menjadi berwarna merah darah. Perburuan lumba-lumba dalam skala besar di Taiji ini mulai terkenal dan mendapat banyak perhatian setelah didokumentasikan dalam film ‘The Cove’ pada tahun 2010.
Pada (12/9) akun Twitter @Dolphin_Project mengunggah sebuah video yang menampilkan bagaimana perburuan brutal di Taiji ini berlangsung. "Ini adalah awalan yang tragis saat musim berburu lumba-lumba di Taiji. Belum genap setengah bulan dan kami melihat pembantaian brutal dan penangkapan yang memilukan terjadi," tulis @Dolphin_Project dalam unggahannya.
It’s been a tragic start to the dolphin hunting season here in Taiji. The month is not even half over yet and we have seen brutal slaughters and heartbreaking captures take place. Read more: https://t.co/uHAlVLpD00#DolphinProject #EmptyTheTanks #PilotWhale #TheCove pic.twitter.com/aKew3HA9CN
— Dolphin Project (@Dolphin_Project) September 11, 2019
Akun twitter ini juga menjelaskan bagaimana sekelompok paus pilot didorong ke perairan yang dangkal, sehingga membuat mereka kelelahan. Paus pilot sendiri merupakan salah satu spesies terbesar lumba-lumba samudera, dengan tingkat kecerdasan yang sama dengan lumba-lumba hidung botol.
Warga Taiji telah telah melakukan berburuan lumba-lumba dan paus sejak abad ke-17. Tahun 1675, kota kecil ini diyakini sebagai pusat perburuan paus. Tradisi ini dimulai pada bulan September hingga Maret setiap tahunnya.
(Rie127)
