DREAMERS.ID - Senin (14/10) kemarin polisi menangkap satu orang terduga teroris di Cirebon, Jawa Barat. Berdasarkan informasi yang diberikan, rencananya pria berinisial YF ini akan meledakkan bom berbahan dasar kimia yang juga mengandung racun.
Terduga teroris ini ditangkap bersama dengan bom siap ledak yang berisikan campuran kimia yang berbahaya.
"Kalau ini menggunakan berbagai bahan, methanol, urea, dan lain-lain. Itu explosive semua. Ditambah racun abrin dengan kurang 0,7 microgram. Racun ini membunuh 100 orang," kata Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Karo Penmas Divisi Humas Polri, melansir Detik.
Dari beberapa barang bukti yang disita, polisi menemukan 310 gram biji saga yang merupakan bahan utama pembuatan racun abrin. Berdasarkan pernyataan polri, racun abrin memiliki angka 31,4 kali lebih kuat dibanding racun risin. Racun ini bekerja dengan menghambat sel aktif pembentuk protein di tubuh manusia.
Selain biji saga, polisi juga menemukan cairan asam nitrat (HNO3) sebanyak 5 liter di rumah YF. Berdasarkan efek dan sifatnya, pihak Mabes Polri menjelaskan bahaya dari cairan ini:
HNO3 merupakan golongan asam dan beracun, bersifat korosif dan cairan tidak berwarna dan dapat menyebabkan luka bakar pada tubuh. HNO3 + urea akan menjadi urea nitrat dengan kecepatan ledakan di antara 3.400-4.700 meter/detik. HNO3 merupakan katalisator pembuatan bahan peledak semisal RDX (keepatan ledakan 8.750 meter/detik, high explosive dan primary explosive) dan HMTD (kecepatan ledakan 2.800-5.100 meter/detik, high explosive dan primary explosive)
(mnc)
