DREAMERS.ID - Rabu (23/10) siaran televisi KBS menyiarkan program ‘Mr. House Husband’ yang menayangkan Minhwan FT ISLAND dan Yulhee sedang merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang kesatu tahun.
Selama acara, Yulhee mengungkapkan, “19 Oktober adalah peringatan satu tahun kami. Saya ingin kencan yang menyenangkan”. Ungkapan tersebut mendapatkan jawaban dari Minhwan yang mengatakan, “Tidak ada tempat secara khusus untuk dikunjungi. Setiap hari seperti menjadi hari peringatan bagi kami”.
Namun, Minhwan telah merencanakan acara perburuan harta karun yang mengejutkan untuk Yulhee. Setelah menuju ke luar sendirian, dia menelepon kembali dan mengatakan bahwa dia lupa membawa dompetnya. Bukannya menemukan dompetnya, Yulhee menemukan catatan yang merupakan kejutan untuknya.
Ketika Yulhee tiba di lokasi yang dijanjikan, dia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya karena melihat acara kejutan dan lokasi indah yang didekorasi oleh Minhwan dengan lampu lilin. Yulhee berbagi bahwa dia sangat tersentuh karena ini merupakan pertama kalinya ia mengunjungi tempat mewah dan romantis. Hal tersebut juga membuatnya menjadi canggung.
Baca juga: Minhwan FTISLAND dan Ketiga Anaknya Jadi Member Baru The Return of Superman
Sambil menikmati makan malam mereka, lampu tiba-tiba mati untuk menunjukkan video mereka dari hari-hari awal pernikahan mereka dan masa kehamilan Yulhee. Minhwan juga mengeluarkan surat dan membacanya“Aku akan terus berada di sisimu dan menjadi suami yang bisa diandalkan. Mari hidup dengan baik dan bahagia, keluarga lima anggota kami”.
Yulhee juga menyiapkan acara khusus untuk ibu mertuanya, ia menyatakan rasa terima kasih dengan mengatakan bahwa ibu mertua telah memberikannya banyak dukungan selama pernikahan mereka.
“Kepada ibu mertua yang menganggap saya sebagai anak perempuannya sendiri dan mengatakan bahwa saya adalah menantu perempuan tercantik, Ibu juga adalah wanita yang paling cantik di dunia bagi saya. Kami akan terus hidup bahagia di masa depan, jadi tolong perhatikan Yulhee dengan baik meskipun saya memiliki kekurangan”
(Rie127)
