DREAMERS.ID - Biasanya orang-orang mempelajari tentang kehidupan dari masalah yang dihadapi selama masih hidup.
Berbeda dengan yang lain, Korea Selatan memberikan pengalaman ‘meninggal’ bagi orang hidup. Dikatakan layanan ini merupakan terapi agar manusia dapat lebih menghargai kehidupan yang sedang dijalankan.
"Begitu Anda sadar akan kematian, dan mengalaminya, Anda melakukan pendekatan baru terhadap kehidupan," kata Cho Jae-hee, 75 tahun, partisipan.
Baca juga: Gyeongju di Panggung APEC: Di Mana Sejarah dan Budaya Korea Menyapa Dunia
Dikatakan sebanyak 25.000 orang mengikuti acara tersebut mulai dari usia remaja, hingga lansia pensiunan. Rangkaian kegiatan dimulai dengan mengenakan kafan, mengambil potret pemakaman hingga berbaring di peti mati yang tertutup selama 10 menit."Penting untuk mempelajari dan mempersiapkan kematian bahkan di usia muda," kata Profesor Yu Eun-sil. Profesor Yu Eun-sil dikenal sebagai salah satu doket di departemen patologi Asan Medical Center. Ia juga telah menuliskan dan meluncurkan buku yang membahas mengenai kematian.
Tujuan utama dari perusahaan pemakaman Hyowon membuka layanan pemakaman hidup adalah dengan diadakannya kegiatan ini, akan meningkatkan rasa menghargai terhadap hidup diri sendiri. Hal ini menjadi fokus akibat meningkatnya angka bunuh diri di Korea Selatan.
(mnc)
