DREAMERS.ID - Jumat (15/11) kemarin kembali terjadi fenomena tanah bergerak di wilayah Keranggan Setu, Tangerang Selatan. Kejadian ini disebabkan oleh banyaknya pohon bambu di sekitar wilayah tanah yang bergerak.
Menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), adanya pohon bambu di bibir tebing sangat membahayakan. Hal ini disebabkan oleh pohon bambu yang bersifat menyimpan air. Ketika air terus diserap oleh pohon bambu, maka beban tanah semakin berat dan berpotensi longsor.
"Rumah yang mengalami tanah bergerak berada di atas, saya bilangnya bukit karena di bawah ada lembahnya, nah di bibir bukit ini banyak sekali pohon bambu. Pohon bambu itu di bawahnya menyimpan air, kalau hujan dan dia nyerap air lalu posisi pohon bambu berada di tepi, dikhawatirkan bisa jatuh kebawah" kata Nurhidayat, Kepala Bagian Program Dan Anggaran Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Tidak ingin menambah resiko, BPPT menghimbau kepada warga agar mengurangi jumlah pohon bambu yang berada di bibir tebing. Selanjutnya juga Nurhidayat menyarankan agar warga menutup tanah untuk meminimalisir air meresap ke tanah.
"Ya sebaiknya pohon bambu itu di kurangi agar beban di bibir tebing itu berkurang. Karena tanah ini kalau sudah kelebihan beban bangunan ditambah poion bambu dikhawatirkan bisa membahayakan. Diatas sini air jangan sampai meresap ke tanah, diatas tanah ini disemen juga tidak apa- apa. Nanti kalau ada air tergenang di atas tanah kemudian meresap ke tanah dikhawatirkan memicu terjadinya longsor" katanya.
(mnc)