DREAMERS.ID - Beberapa waktu lalu media sosial sempat dihebohkan oleh cuitan dari akun Twitter @digeeembok. Lewat akun Twitter tersebut, ia mengungkapkan adanya dugaan prostitusi di maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Ternyata pengakuan mengejutkan datang dari seorang mantan pramugari Garuda Indonesia. Ia mengakui bahwa seluruh cuitan dari akun Twitter tersebut adalah informasi yang benar. Bahkan dirinya memiliki kesaksian sendiri soal petinggi Garuda yang namanya sempat disebutkan.
“Itu (cerita soal prostitusi di Garuda) benar. Benar, benar, benar sekali,” katanya, melansir suara.com
Pramugari yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku pernah bekerja di Garuda Indonesia sejak tahun 2010. Ia mengaku mengetahui sosok dibalik pelaku prostitusi di perusahaan tempatnya bekerja. VP Cabin Crew yang disebutkan dalam cuitan tersebut diinformasikan telah melakukan perbuatannya sejak waktu yang lama.
Baca juga: Garuda Indonesia dan Citilink Layani Hingga 22 Ribu Penumpang Libur Akhir Tahun
’Germo Jahat yang memperlakukan pramugari sebagai ‘pelacur’ adalah seorang VP Awak Kabin Garuda. Teman-teman dekatnya atau pilot-pilot senior memanggil dia dengan panggilan ‘Provider’. Mau tahu siapa dia? Pak @erickthohir nih kualitas pegawai BUMN dah kaya germo." Tulis akun Twitter @digeeembok.Ia kembali mengungkapkan bahwa kejadian ini sudah lama dilakukan bahkan sebelum Ari Askhara ditunjuk menjadi Direktur Utama. Tetapi perbedaannya dulu pelaku masih melakukan aksinya secara diam-diam akibat perbedaan karakter Dirut sebelumnya. Tetapi aksi ini semakin ‘terbuka’ ketika ‘didukung’ oleh petinggi Garuda seperti Ari Askhara.
“Dari dulu kan dia main ‘halus’ sendirian karena atasan-atasan enggak ada yang kayak dia. Beda sama sekarang. Dia berani karena petingginya pun sekelas sama dia. Makanya baru ketahuan sekarang,” katanya.
Walaupun kasus ini tidak pernah dialami oleh dirinya, tetapi pramugari ini mengatakan rekan kerjanya pernah ‘ditawari’ oleh petinggi Garuda tersebut. Contoh perlakuan yang dilakukan adalah ‘syarat khusus’ untuk kembali bekerja di Garuda maupun PHK jika mengabaikan ajakan untuk ‘ditiduri’.
(mnc)