home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Karya Anak Bangsa Namun Belakangan Dikhawatirkan Karena Bergelombang, Seberapa Aman Tol Japek Elevated?

Senin, 16 Desember 2019 18:30 by reinasoebisono | 35762 hits
Karya Anak Bangsa Namun Belakangan Dikhawatirkan Karena Bergelombang, Seberapa Aman Tol Japek Elevated?
Image source: Liputan6

DREAMERS.ID - Tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang memiliki panjang 39 kilometer telah beroperasi secara fungsional tanpa tarif sejak hari Minggu (15/12) kemarin. Namun sejumlah kekhawatiran bermunculan dari masyarakat pasca melihat dan merasakan struktur jalanan yang masih bergelombang alias belum rata.

Melansir Liputan6, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR, Basuki Hadimuljono mengakui jika pengerjaan konstruksi penyambungan dua sisi jebatan atau expansion joint Jalan Tol Layang Japek II ini belum begiru sempurna.

"Ada 26 expansion joint yang akan dihaluskan, finishing-nya tinggal untuk menambah kenyamanan. Tadi kita sudah coba 80 km per jam masih cukup nyaman, itu kecepatan maksimum di jalan tol ini. Insya Allah besok (Rabu) sore bisa selesai, karena ada 20 tim yang siap bekerja," jelasnya beberapa waktu lalu.

Utamanya di media sosial, netizen juga mengkhawatirkan penampakan foto yang memperlihatkan ketinggian tiang pancang jalan tol yang berbeda-beda. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir sebab konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek telah diatur sedemikian rupa sebelum dibuka untuk publik.

"(Konstruksi Jalan Tol Layang Japek) sudah sesuai standar desain," ujar Danang. "Kita juga selalu sarankan untuk efisiensi biaya supaya tarif ke masyarakat tetap berkeadilan,"

Terlepas dari hal tersebut, jalan tol ini menggunakan teknologi karya anak bangsa yang sangat terkenal di dunia konstruksi, yaitu Teknologi Sosrobahu karya anak bangsa Tjokorda Raka Sukawati. Teknologi ini dianggap sangat diperlukan dalam mengatasi kesulitan membangun konstruksi jalan di atas jalan yang padat volume kendaraan, seperti halnya Tol Japek Elevated ini.

Dengan Teknologi Sosrobahu, pembuatan pier head dilakukan sejajar garis jalan, sehingga tidak memerlukan ruang bebas yang luas dan setelah selesai dilakukan pemutaran.

"Bila memakai teknik konstruksi konvensional, dipastikan sebagian besar lajur jalan akan ditutup dan membuat kemacetan jalan lebih padat," ungkap keterangan di laman bpjt.pu.go.id.

Di Indonesia sendiri, Teknologi Sosrobahu atau landasan putar bebas hambatan ini pertama kali digunakan pada 27 Juli 1988 pada Jalan Tol Wiyoto-Wiyono. Kehadiran jalan tol ini pun menjadi pemisah antara arus lalu lintas jarak pendek dan jarak jauh.

Nantinya Kendaraan tujuan jarak pendek akan menggunakan Tol Japek dibawahnya, sementara kendaraan tujuan jarak jauh terutama kendaraan Golongan I dapat menggunakan tol layang Jakarta-Cikampek.

(rei)

Komentar
  • HOT !
    Kandidat Partai Demokrat (DP) Lee Jae Myung resmi terpilih sebagai presiden Korea Selatan pada 4 Juni 2025 setelah berbulan bulan gejolak politik yang dipicu oleh pemakzulan dan penggulingan lawan politiknya akibat upaya gagal menerapkan darurat militer....
  • HOT !
    Survey dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata serta Yayasan Korea untuk Pertukaran Budaya Internasional menunjukkan bahwa K pop masih terus menjadi image paling dikenal dari Korea di kalangan penggemar budaya Korea secara global....
  • HOT !
    Keluarga korban kecelakaan pesawar Jeju Air akan menerima uang kompensasi sebesar 30 juta won (sekitar 300 juta rupiah) dari maskapai. Pemerintah Korea Selatan akan menambahkan 3 juta won (sekitar 30 juta rupiah), dan belum termasuk donasi....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : Maisaveron
Cast : Nam Woohyun, Kim Hanbin, Hoshi, Hyungwon, Seolhyun, Bora, Eunha

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)