DREAMERS.ID - Fanni Aminadia atau wanita yang mengklaim dirinya sebagai Kanjeng Ratu di Keraton Agung Sejagat, Purworejo, Jawa Tengah, telah ditangkap kepolisian bersama pria yang juga mengklaim sebagai Raja Keraton Agung Sejagat.
Kabar terakhir melansir Suara, Fanni mengaku tidak terima dituduh telah menyebarkan hoax dan melakukan penipuan. Ia pun mengunggah surat terbuka di akun Instagram miliknya, @fanniaminadia.
Sejak diringkus kepolisian pada Selasa (14/1) malam, Fanni mengaku tidak diberi kesempatan sedikitpun untuk memberi klarifikasi. Ia juga mengklaim kasusnya di-framing oleh media dan menuduh media menyebarkan berita hoax.
"Saya kemarin berencana memposting surat terbuka untuk bapak, tapi tanpa diberi kesempatan klarifikasi, mediasi dan bahkan penangkapan kami terkesan eksklusif lengkap dengan media," kata Fanni. "Saya yang dituduh menyebar berita hoaks, padahal yang menyebar media,"
Baca juga: Giliran Deddy Corbuzier Dirikan Kerajaan Sendiri 'Kaisar Jombang Merdeka'
Hingga ditetapkan sebagai tersangka dan diminta mengganti baju tahanan, Fanni mengaku tak bersalah. Ia merasa tidak melakukan tindak kejahatan apapun sehingga tidak pantas ditahan. Fanni juga memohon kepada Ganjar Pranowo agar kasus yang sedang membelitnya tidak dipolitisasi."Saya mohon bapak bisa mengimbau agar aparatur yang bertugas jangan dipolitisir kasus kami yang terlanjur viral untuk sekadar konferensi pers berhasil menangkap #ganjarpranowo #nurani #poldajateng," tulisnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Totok Santoso dan Fanni Aminadia mendadak viral setelah mengklaim sebagai pimpinan kerajaan yang memiliki kekuasaan sedunia.
Masyarakat pun resah akibat kehadiran keraton di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, itu. Santoso dan Aminadia dijerat UU Nomor 1/1946 tentang Peraturan Hukum Pidana serta pasal 378 KUHP tentang penipuan. Sejumlah barang bukti disita, termasuk dokumen yang diduga dipalsukan pelaku.
(rei)
