DREAMERS.ID - Tata cara ibadah haji tahun 2020 ini tentu berbeda dari sebelumnya karena dilaksanakan di tengah pandemi corona atau COVID-19, dengan protokol khusus dan jemaah yang tidak seramai biasanya.
Mulai 29 Juli, ada 1000 jemaah yang berusia 20-50 tahun mulai menjalankan rangkaian ibadah haji di tanah suci Mekah. Terlihat para jemaah menerapkan jarak fisik saat melaksanakan tawaf di sekitar Ka'bah.
Jemaah haji juga diwajibkan memakai masker, dicek suhu tubuhnya secara berkala, menjaga jarak fisik di mana pun, serta dibagi menjadi kelompok kecil di setiap rangkaian ibadah. Kerikil untuk lempar jumroh juga diberikan per kantong setelah melalui proses steril.
Para jemaah diberi gelang yang terhubung ke ponsel guna memantau pergerakan mereka, dan juga akan diminta untuk karantina selama seminggu setelah haji berakhir pada hari Minggu.
Baca juga: Arab Saudi Izinkan Umrah Bagi WNI Dengan Syarat Ketentuan Ini
Makanan bagi peserta haji disiapkan dalam bentuk kemasan untuk disantap sendiri di kamar hotel. Sajadah dan pakaian khusus ditambah teknologi silver nano yang disebut membantu membunuh bakteri dan tahan air.
"Kerajaan Arab Saudi perlu menerapkan langkah-langkah ini agar kita dapat belajar dari pengalaman ini," kata pakar penyakit menular Saudi dan pejabat Organisasi Kesehatan Dunia, Dr. Hanan Balkhy, mengutip Mirror.
"Kerajaan dan dunia akan belajar bersama apa cara terbaik untuk mengurangi penularan selama jenis peristiwa ini," imbuhnya. Sebagai informasi, Pemerintah Saudi menanggung semua biaya perjalanan, akomodasi, makanan, dan perawatan para peserta haji.
(mth)
