DREAMERS.ID - Uang kertas pecahan Rp 75,000 tidak hanya spesial dirilis oleh Bank Indonesia (BI) untuk merayakan HUT RI ke 75, tetapi juga menjadi perbincangan usai diduga memasukkan suku asing di antara baju adat Indonesia. Bagaimana faktanya?
Pada gambar di uang Rp 75.000 ada pakaian pengantin adat yang dipakai anak laki-laki bernama Muhammad Izzam Athaya yang dianggap sebagai baju adat China. Ternyata, pakaian tersebut merupakan pakaian adat Suku Tidung, Kalimantan Utara yang diakui baju adat asli Tarakan.
Pakaian adat ini telah menjadi karya budaya milik Suku Tidung Ulun Pagun melalui proses rekonstruksi berdasarkan data pakaian adat Tidung di masa lalu. Suku Tidung juga dikenal sebagai Negeri Sabah, suku bangsa yang terdapat di dua negara, yaitu Indonesia dan Malaysia (Negeri Sabah).
.jpg)
Pakaian adat Suku Tidung terdiri dari Pelimbangan dan Kurung Bantut (Pakaian Sehari-hari), Selampoy (pakaian adat), Talulandom (pakaian resmi), dan Sina Beranti (pakaian Pengantin).
Selanjutnya, bangunan rumah adat Baloy Mayo merupakan potret pelaksanaan hukum adat masyarakat Tidung. Siapa yang melanggar hukum akan diadili, walaupun sudah diadili polisi. Jika masyarakat sekitar tidak puas dengan hukuman yang diberikan, maka hukuman adat siap diberikan.
Di bagian utama rumah adat, terdapat tiga sisi dengan fungsi berbeda, yaitu serambi khusus pertemuan adat, penghakiman, dan serambi khusus untuk memberi nasihat. Pelanggar hukum akan disidang di serambi penghakiman dengan pemangku adat. Sanksi yang akan diberikan berupa denda, mulai emas hingga sapi.
Uang edisi khusus ini hanya dikeluarkan sebanyak 75 juta lembar saja. Bagi yang ingin memiliki uang edisi khusus ini yang sudah memiliki KTP, dan setiap KTP hanya diperbolehkan menukar satu lembar saja. Tentunya, mata uang edisi khusus ini dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah bisa digunakan sebagai alat transaksi saat masyarakat berbelanja.
(bnt)
