DREAMERS.ID - Sederet ajang penghargaan mengantre untuk diselenggarakan setiap tahunnya. Golden Disc Awards, Korean Music Awards (KMA), Gaon Chart Music Awards, Mnet Asian Music Awards (MAMA), Melon Music Awards (MMA), Soribada Best K-Music Awards, Genie Music Awards, dan The Fact Music Awards adalah beberapa di antara dari banyaknya acara tersebut.
Beberapa dari ajang ini diluncurkan setelah tiga stasiun penyiaran utama negara KBS, MBC, dan SBS menghilangkan penghargaan musik akhir tahun mereka pada tahun 2006-7 karena perselisihan yang terus-menerus tentang keadilan. Dan alasan mengapa jenis acara ini semakin bertambah juga sederhana, yaitu karena sangat menguntungkan.
Menurut orang dalam industri, semua pengisi acara tampil secara gratis di acara semacam itu dengan imbalan menerima hadiah dan “dihormati”. Tidak seperti jenis acara lainnya, penyelenggara tidak harus memberikan banyak hal kepada mereka selain biaya transportasi dalam kebanyakan kasus.
Setelah nama para bintang diumumkan, pengelenggara acara dapat dengan mudah menarik fans K-Pop, yang mungkin bahkan rela membayar untuk melakukan voting penyanyi favorit mereka, serta sponsor yang dapat memanfaatkan perhatian mereka di media. Akan tetapi, upacara penghargaan yang semakin banyak ini justru menimbulkan masalah.
Kepala peniliti di Gaon Chart, Kim Jin Woo yang juga menjadi salah satu juri Gaon Chart Awards dan MAMA tahun ini mengatakan bahwa dengan bermunculannya beberapa acara yang menurutnya “tidak memenuhi syarat”, membuat orang-orang berpikir bahwa semua penghargaan musik di Korea tidak pantas mendapatkan gengsi dan kredibilitas.
Baca juga: Congrats! Ini Daftar Artis yang Raih Penghargaan di MAMA 2021
"Banyak penghargaan akhir-akhir ini yang gagal memenangkan rasa hormat dari masyarakat umum. Beberapa di antaranya tidak mengungkapkan nama juri atau mencerminkan pendapat subjektif juri secara berlebihan, sementara yang lain menyembunyikan bobot dari setiap kriteria evaluasi. Oleh karena itu, bahkan penghargaan yang menilai kandidat berdasarkan data obyektif sama-sama dianggap kurang kredibilitas,” ujarnya.
Kritikus Han Dong Yoon, penulis untuk majalah musik IZM juga sepakat. Dirinya yang pernah menjadi juri KMA, mengatakan bahwa penyelenggara harus memilih juri yang kredibel dengan kredensial yang meyakinkan agar acara penghargaan bisa membangun kredibilitas. “Selain itu, nama dan hasil voting juri harus diungkapkan secara transparan, sehingga tidak ada ruang untuk kontroversi,” katanya.
Masalah besar lainnya adalah “memberi demi mendapatan”. Han mengatakan, “Panitia telah menambahkan begitu banyak kategori yang berlebihan untuk memberikan hadiah kepada sebanyak mungkin bintang (sebagai cara untuk membawa mereka ke acara) dan untuk menghindari keluhan para fans, tetapi ini telah mencoreng nama mereka.”
“Banyak penyelenggara penghargaan hanya memanfaatkan idola K-Pop populer untuk keuntungan mereka sendiri. Sekarang rasanya sudah menjadi tugas bagi band untuk mengambil bagian dalam penghargaan meskipun jadwal mereka padat, karena mereka dapat menghadapi kerugian di masa depan jika melewatkan acaranya.”
.png)
(fzh)
