DREAMERS.ID - Pada 25 Maret, sidang ke 13 atas kasus hukum yang melibatkan Seungri digelar. Beberapa saksi dihadirkan, termasuk Nona C yang menjadi saksi terkait dakwaan prostitusi. Ia mengklaim bahwa polisi telah memalsukan kesaksiannya.
Nona C memberikan kesaksian tentang mediasi prostitusi yang diberikan kepada kelompok investor Jepang sekitar tanggal 24 Desember 2015. "Saya mendapat tawaran pekerjaan paruh waktu [prostitusi] dari seorang wanita yang lebih tua yang saya kenal pagi itu dan pergi ke hotel."
"Saya sama sekali tidak tahu [bahwa pria itu] berhubungan dengan Seungri. Saya tidak tahu klien saya orang Jepang, dan tidak ada seks. Tidak ada yang menyebut Seungri saat itu," kata Nona C.
Setelah menerima tawaran yang sama, dia dan grup Seungri hadir di sebuah restoran di Gangnam keesokan paginya. Nona C mengatakan, "Ada banyak orang di tempat kejadian, dan saya tidak tahu siapa itu siapa. Saya pergi dengan seorang pria setelah pesta minum, tapi saya tidak ingat melihat pria itu di restoran."
Nona C juga merevisi isi catatan interogasi polisi yang diklaim memalsukan kesaksiannya. Pernyataan sebelumnya berbunyi, “Setelah meninggalkan restoran, saya berada di mobil Seungri sebentar…”
Nona C mengungkapkan, “Saya tidak pernah mengatakan itu mobil Seungri, saya bahkan tidak tahu apakah itu mobil Seungri. Itu polisi yang mengatakan 'Itu [adalah] mobil Seungri', dan mereka sepertinya menulis seperti itu."
Ia juga mengklarifikasi pernyataan mengenai pria yang pergi bersamanya, yang sebelumnya dia saksikan bahwa dia “adalah kelompok terdakwa".
"Saya mengatakan bahwa ada satu orang di antara banyak orang, dan dia adalah seorang pria yang muncul di restoran, tetapi karena Seungri juga ada di sana, polisi menulis dia sebagai 'Kelompok Tergugat'."
Baca juga: Seungri Diduga Berkencan dengan Dua Wanita di Bali, Isi Chat Dispill Dispatch
Ketika ditanya apakah Seungri mengatakan sesuatu kepadanya secara langsung di tempat kejadian, Nona C menyatakan bahwa dia tidak pernah berbicara dengannya. Dia bukan saksi pertama yang mengatakan bahwa pernyataannya diubah polisi.Menurut pengacara Seungri, banyak saksi yang secara konsisten mengatakan bahwa catatan pemeriksaan polisi berbeda dengan pernyataan mereka yang sebenarnya. Pada saat penyidikan diadakan pembahasan tentang penyesuaian hak penyidikan Kejaksaan dan Kepolisian.
Majelis Nasional dan Gedung Biru harus menyelidiki kasus Burning Sun secara menyeluruh dan menghukumnya, sehingga Polisi memiliki hasil, namun nyatanya, surat perintah penahanan terhadap Seungri ditolak dua kali.
Polisi perlu mendapatkan hasil, dan tampaknya itulah sebabnya ada lebih banyak tekanan selama penyelidikan daripada yang diperlukan, dan tuduhan / dakwaan yang berlebihan telah dituduhkan.
"Kami memiliki beberapa saksi, tetapi apakah ini situasi di mana mereka semua bisa berbohong? Sepertinya ada alasan bagi saya untuk memberi tahu ruang sidang bahwa catatan pemeriksaan polisi berbeda dari pernyataan sebenarnya. Saya ingin Anda melihat ini," kata Pengacara Seungri.
Pengadilan setuju dengan argumen pengacara sampai batas tertentu, sementara juga beralasan bahwa “Mungkin ada paksaan atau tekanan [dalam proses pemeriksaan polisi], tetapi perlu bagi ruang sidang untuk mengkonfirmasi pembalikan pernyataan yang dibuat sesuai untuk hati nurani."
Selanjutnya, sidang Seungri akan kembali digelar pada bulan April.
(mth)
