home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Apa Maksud Hiperendemi yang Mengancam Indonesia Usai COVID-19?

Senin, 30 Agustus 2021 14:15 by rizaluthfiah | 1097 hits
Apa Maksud Hiperendemi yang Mengancam Indonesia Usai COVID-19?
Image Source: Detik Health

DREAMERS.ID - Belum berakhirnya pandemi Covid-19, Indonesia disebut berpotensi masuk fase hiperendemi atau suatu kondisi yang mengacu pada tingkat terjadinya kasus dan penyebaran penyakit yang lebih presisten dan tinggi.

"Indonesia kelihatannya akan mengalami long pandemi," jelas Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra, dikutip dari Detik Health.

"Kalau saja pandemi itu akan dicabut oleh WHO setelah mengevaluasi pengaruhnya di dunia di berbagai benua dan negara, Indonesia ya potensial terjadi hiperendemi ya," lanjutnya.

Dalam kesempatan lainnya, melansir Detik, ahli epidemiologi dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), dr Masdalina Pane menjelaskan Indonesia sebenarnya sudah lama berhadapan dengan hiperendemi akibat Tuberkulosis (TB atau TBC).

Setiap tahun, Indonesia masuk ranking tiga besar negara dengan kasus TBC terbanyak di dunia. "Terkait statement bahwa kita akan hidup bersama COVID, bukan hal yang baru. Ribuan tahun manusia hidup dengan penyakit menular, bahkan 17 bulan ini kita sudah hidup bersama COVID-19. Biasa saja itu, bukan sesuatu yang aneh," ujarnya.

Dr. Pane menegaskan pemerintah RI perlu menyiapkan road map atau perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang untuk penanganan Covid-19 yang kini dikhawatirkan berpotensi menyebab hiperendemi.

Baca juga: Konser dan Pesta Skala Besar Sudah Diizinkan Pemerintah, Tapi Ada Syaratnya!

Seperti memproduksi alat tes dan vaksin Covid-19 secara menadiri serta fasilitas kesehatan yang harus mencapai standar WHO. Ia juga mengatakan bahwa map itu harus berisi tentang pembatasan-pembatasan yang harus dilakukan seperti 3M atau 3T yang harus tetap berjalan.

Bukan hanya membuat protokol-protokol kesehatan saja tetapi harus tetap dilaksanakan juga. Penemuan vaksin dan obat disebut dr Pane sebagai salah satu faktor pengendalian pandemi.

Menurut WHO, herd immunity terbentuk jika vaksinasi COVID-19 dunia sudah mencapai 70 persen dan masuk tahap endemi. Jika kurang dari angka tersebut masih disebut mengalami hiperendemi. 

"Untuk negara-negara yang angkanya belum memenuhi angka yang tadi, kita sebut sebagai hiperendemi. Artinya dia masih punya pekerjaan rumah untuk terus mengendalikan itu sampai dengan angkanya terkendali," ujar dr Pane.

"Apa dampaknya kalau belum terkendali? Tentu pembatasan-pembatasan terus akan dilakukan. Negara-negara lain juga akan terus mengamati. Jangan sampai kita ditolak masuk ke negara lain atau menjadi negara yang termasuk diberi 'travel warning' oleh negara-negara lain," pungkasnya

(rzlth)

Komentar
  • HOT !
    Jumlah orang yang ingin membeli Tesla alias kendaraan listriknya di Amerika Serikat dikabarkan menurun drastic. Usut punya usut, salah satu alasannya adalah karena sosok Elon Musk selaku CEO Perusahaan itu sendiri....
  • HOT !
    Queen of Tears bukan hanya sebuah drama tetapi sebuah cermin yang diangkat ke masyarakat, menyindir sisa sisa budaya patriarki dengan meminta laki laki mengambil peran yang secara tradisional diperuntukkan bagi perempuan di Korea, khususnya selama persiapan jesa atau upacara leluhur....
  • HOT !
    Ramai kabar Jakarta sudah kehilangan status Ibu Kota Indonesia sejak 15 Februari 2024 lalu. Masyarakat dan sosial media ramai membicarakan hal ini. Namun bagaimana sebenarnya fakta yang terjadi?...

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : KaptenJe
Cast : •Je (aku) • Tata •Yossy •All member EXO

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)